Jambi (ANTARA Jambi) - Pihak Kepolisian dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi memasang perangkap harimau untuk menangkap harimau Sumatera (panthera tigris Sumaterae) yang telah menerkam seorang petani karet di kebunnya hingga tewas pada Kamis (5/3).
Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah, di Jambi, Sabtu, mengatakan bahwa setelah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) pihak kepolisian setempat bersama BKSDA langsung memasang perangkat untuk menangkap harimau yang berkeliaran di Kabupaten Merangin.
Pihak BKSDA bersama personil Polsek Muara Tabir dan dibantu oleh masyarakat sekitar lokasi saat ini sudah memasang perangkap untuk menangkap harimau yang sedang berkeliaran.
Perangkat itu dipasang di tempat yang dicurigai lintasannya sesuai dengan cakupan harimau tersebut berkeliaran sekitar ribuan ha lahan petani hingga hutan lindung.
Selain memasang perangkap harimau itu, pihak kepolisian dan BKSDA juga memberikan arahan kepada warga untuk waspada dan agar tetap membantu petugas dari pihak BKSDA untuk memburu hewan buas itu di areal tempat berkeliaran nya harimau Sumatera tersebut.
Selain memasang perangkap untuk menangkap harimau itu, pihak kepolisian juga telah gelar olah tempat kejadian perkara di areal eks lokasi PT Silva Gama Dusun Embacang Gedang Kecamatan Muara Tabir Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Telah dilaksanakan olah TKP terkait dengan adanya warga Merangin, yang diduga meninggal dunia akibat diterkam harimau.
Korban tewas yang diterkam harimau itu adalah Sarbin (50) pekerjaan petani yang beralamat di Unit 13 Kuamang Kuning, Kabupaten Merangin pada Kamis (5/3) lalu sekira pukul 10.00 WIB dilokasi kebun karet eks Lokasi PT Silva Gama Dusun Embacang Gedang Kecamatan Muara Tabir.
Lokasi TKP dari Muaro Tabir sejauh tiga jam perjalanan dan kegiatan olah TKP dipimpin langsung oleh Waka Polres Tebo Kompol Agus Amperial yang dihadiri juga Kapolsek Muara Tabir Iptu Sutikno.
Kemudian anggota Polres dan Polsek Tabir sebanyak sembilan orang, Camat Muara Tabir Heru Pratomo, Kades Embacang Gedang, Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan tim sebanyak tujuh orang dan perwakilan masyarakat Embacang dan Merangin 30 orang. (Ant)