Jambi (ANTARA Jambi) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Andi Pada, menyebutkan angka kematian ibu dan bayi tahun 2015 di daerahnya mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menyusul tingginya kesadaran masyarakat terhadao kesehatan reproduksi.
"Alhamdulillah angka kematian ibu dan bayi cendrung menurun. Namun angka pastinya per tahun saya lupa tapi yang jelas terus menurun," katanya di Jambi, Kamis.
Hingga November 2015, ia menyebutkan angka kematian ibu dan bayi yang ditemukan hingga November 2015 tercatat 50 kasus.
Andi menjelaskan, salah satu faktor yang menyebabkan kematian ibu dan bayi itu adalah anemia yang juga disebabkan tidak sehatnya reproduksi. Hal ini harusnya dipahami anak remaja khusunya wanita yang merupakan calon ibu.
Peran guru di Sekolah dan orang tua juga diperlukan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya kesehatan reproduksi wanita.
"Kita berharap wanita muda yang akan menjadi ibu agar benar-benar siap untuk menikah, dan memastikan sehat janinnya dan bersalin sudah siap, sehingga angka kematian ibu bisa terus kita tekan," katanya menjelaskan.
Selain itu, kematian ibu dan bayi juga disebabkan terjadinya berat badan lahir rendah dan juga prematur terhadap bayi yang baru dilahirkan.
Andi Pada mengungkapkan bahwa saat ini Kementrian Kesehatan telah membuat program nasional dalam bentuk pemberian 13 tablet fe yang diminum wanita remaja saat mengalami menstruasi (datang bulan).
"Mereka minum selama satu kali sehari selama 10 hari, kemudian minggu berikutnya diberikan lagi satu tablet. Dan ini akan dilakukan selama tiga minggu," ujarnya.
Andi Pada berharap para remaja di Provinsi Jambi dapat mengikuti program yang telah dibuat pemerintah, agar angka kematian ibu dan bayi di daerah itu bisa diminimalisir.
Saat ini, katanya, Dinkes Provinsi Jambi terus berupaya agar program tersebut dapat terpenuhi dan pada tahun 2016 program ini akan lebih ditingkatkan.
"Progam ini telah berjalan sejak bulan September lalu, kita berharap ini bisa terus berjalan sehingga upaya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi bisa kita atasi," katanya menambahkan. (Ant)