Jambi (ANTARA) - Bank Indonesia Provinsi Jambi mengimbau masyarakat untuk menggunakan transaksi nontunai di bazaar UMKM perayaan HUT ke-68 Provinsi Jambi untuk menghindari peredaran uang palsu.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Robby Fathir Nashary di Jambi, Selasa, mengatakan saat ini pelaku UMKM yang mengikuti bazaar Provinsi Jambi rata-rata telah menggunakan nontunai seperti QRIS.
"Kami mengimbau masyarakat meningkatkan transaksi nontunai dengan menggunakan instrumen QRIS atau transfer ke rekening bank pedagang," katanya.
Penggunaan transaksi nontunai di keramaian, kata dia, lebih efektif dan efisien. Pengunjung bazaar cukup mengeluarkan gadget untuk scan barcode QRIS.
Dengan cara ini, maka dapat meminimalisir peredaran uang palsu di tempat-tempat ramai seperti bazaar UMKM.
Selama pelaksanaan bazaar UMKM, BI Jambi juga berpartisipasi dalam sosialisasi dan edukasi nontunai terutama penggunaan QRIS.
"Di booth BI ada sosialisasi penggunaan QRIS. Bagaimana menggunakan QRIS itu, dalam transaksi sehingga masyarakat ketika ke booth BI memiliki wawasan digital transaksi," katanya.
Dia mengatakan, saat ini UMKM yang terlibat di bazaar tersebut juga sudah menyediakan instrumen pembayaran nontunai. Ini diharapkan meningkatkan keamanan dalam bertransaksi.
Dia berharap berbagai kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan tingkat inklusi keuangan dan menciptakan less cash society di Provinsi Jambi.
Sementara itu, pertumbuhan QRIS di Jambi
terdapat 335.486 merchant per September 2024.
Jumlah pengguna QRIS juga terus tumbuh positif pada triwulan III 2024 mencapai 559.809 pengguna atau lebih tinggi dari triwulan II 2024 yang mencapai 538.717 pengguna.
Volume transaksi QRIS di Provinsi Jambi terus mengalami pertumbuhan, hingga September 2024 tercatat sebanyak 11.077.617 transaksi dengan nilai Rp1,6 triliun.