Jambi (ANTARA Jambi) - Ketua Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Sumatera Utara Syafrida Rahmawati Rasahan mengatakan jumlah pemilih Pilkada di Medan sangat kecil atau hanya sekitar 30 persen.
"Laporan sementara yang diperoleh, pemilih hanya sekitar 30 persen dari 1,985 juta suara seharusnya. Hal itu sangat disayangkan," katanya di Medan, Rabu.
Dia mengatakan itu usai teleconferensi soal Pilkada di Sumatera Utara yang dilakukan Plt Gubernur Sumatera Utara Erry Nuradi dan Kementerian Dalam Negeri di Jakarta.
Syafrida menduga rendahnya partisipasi pemilih akibat beberapa faktor, antara lain karena kedua pasangan calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Medan kurang "layak jual" di mata masyarakat.
"Rendahnya suara pemilih juga bisa jadi karena kurang sosialisasi.Yah bisa karena KPU-nya atau TS (tim sukses)-nya kurang mensosialisasikan," kata dia.
Padahal, kata dia, dana untuk Pilkada di Kota Medan juga cukup besar atau sekitar Rp60 miliar.
Dalam DPT untuk Pilkada Kota Medan ada 1.985.096 pemilih dengan 978.876 pemilih laki-laki dan 1.006.220 pemilih perempuan.
Erry Nuradi mengakui juga sudah mendapat laporan minimnya partisipasi di Kota Medan.
"Memang harus dicari tahu penyebabnya karena Pilkada dibuat sebagai hari libur. Mudah-mudahan nanti secara total partisipasi bisa sesuai target 77 persen," kata dia.
Pilkada di Sumatera Utara harusnya dilakukan di 23 kabupaten/kota, tetapi Pilkada di Kota Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun ditunda karena bermasalah.(Ant)