Jakarta (ANTARA Jambi) - Plastik berbahan baku singkong bisa
dijadikan alternatif dalam membawa barang belanjaan dengan tetap menjaga
kelestarian lingkungan.
"Di Tangerang, ada
produsen plastik yang menggunakan bahan baku singkong. Saya rasa itu
bisa dijadikan alternatif untuk membawa barang belanjaan," kata Dirjen
Industri Kimia Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian, Harjanto, di
Jakarta, Senin.
Harjanto mengatakan,
Kemenperin akan mendorong program plastik berbayar yang dicetuskan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan beberapa cara.
Salah satunya adalah mendorong produksi dan penggunaan plastik yang mudah terurai atau biodegradable, di mana produksinya menggukan bahan baku yang mudah didapatkan di dalam negeri, seperti singkong.
Menurut
Harjanto, plastik berbayar untuk menguragi limbah yang sulit terurai
ini sudah diterapkan diberbagai negara maju di dunia, seperti Amerika
dan Eropa.
Untuk itu, lanjutnya, ia menilai
pengguanaan plastik berbahan dasar singkong, yang hanya tumbuh di
negara-negara tropis seperti Indonesia bisa menjadi tren di dunia.
"Kalau kita bisa mendorong industri ke arah sana dan akhirnya menjadi trendsetter
dunia kan bagus buat indonesia. Kualitas kekuatannya juga bagus dan
tidak menggunakan teknologi tinggi. Kita arahkan ke sana," ujar
Harjanto.
Terkait kualitas, Harjanto berupaya
agar industri plastik biodegradabel yang ada mampu menjaga kualitasnya,
agar dapat berfungsi sama baik dengan plastik pada umumnya.