Jambi (ANTARA Jambi) - Wakil Wali Kota Jambi Abdullah Sani menyebutkan, sekitar 90 persen kebutuhan pangan di daerahnya masih dipasok dari luar daerah karena belum mampu memenuhinya sendiri.
"Kondisi kebutuhan pangan baik dari segi keragaman, ketersediaan, bahkan keamanannya sudah memadai. Meski begitu kita akui masih banyak kebutuhan kita yang belum mampu kita penuhi sendiri," kata Abdullah Sani di Jambi, Rabu.
Usai membuka rakor dewan ketahanan pangan Kota Jambi, Abdullah Sani mengatakan ke depan pemerintah akan terus mengupayakan sentra-sentra produksi dan lahan pertanian supaya tidak beralih fungsi.
Karena menurutnya, permasalahan yang memang dihadapi di wilayah perkotaan saat ini banyak sentra-sentra pertanian yang sudah beralih fungsi menjadi perumahan, ruko dan lain sebagainya.
"Kita berusaha untuk menjaga dan mempertahankan lahan pertanian yang saat ini masih dialih fungsi, nanti akan kita dukung baik dari segi optimalisasi maupun dari segi peraturan supaya alih fungsi lahan ini bisa diminimalisir," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Damiri mengatakan, jika semua potensi sentra pertanian tersebut dioptimalkan setidaknya mampu memenuhi kebutuhan pangan sebesar 30 persen.
"Memang saat ini lahan pertanian kita belum optimal, karena terkendala oleh beberapa hal. Yang paling utama itu kita terkendala permasalahan bibit dan irigasi," kata Damiri.
Selain itu katanya masih banyak petani padi di Kota Jambi yang belum menggunakan varietas unggul melainkan menggunakan bibit varietas lokal.
"Kita akan terus upayakan beragam, ada varietas unggul dan ada varietas lokal," katanya menjelaskan.
Permasalahan alih fungsi lahan menurutnya juga masih menjadi kendala. Dimana terkadang petani masih sering menjual lahannya kepada orang lain yang notabenenya bukan petani.
"Kami sudah mengimbau, kalau memang tidak mendesak tidak usah dijual. Kalaupun dijual dengan harga yang layak, pemerintah siap menampung," kata Damiri menambahkan. (Ant)