Jambi (ANTATA Jambi)- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jambi menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi terminal bus Alam Barajo kota setempat mencapai Rp600 juta pada tahun 2016 ini.
"PAD yang dihasilkan dari retribusi terminal ditargetkan Rp600 juta atau meningkat dari realisasi tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp450 juta," kata Pelaksana Tugas Kadishub Kota Jambi Rindang Afrianto di Jambi, Selasa.
Kata dia, rata-rata setiap hari sekitar 100 unit bus angkutan antar kota antar provinsi (AKAP) dan angkutan dalam kota provinsi (AKDP) yang memasuki terminal tipe A tersebut untuk aktifitas menurunkan dan menaikan penumpang.
"Setiap angkutan bus yang membawa penumpang itu wajib masuk ke dalam terminal dan kemudian wajib membayar retribusi, dan hasil retribusi ini yang masuk dalam PAD," katanya menjelaskan.
Selain itu kata dia, dalam waktu dekat terminal tersebut yang merupakan erminal tipe A akan diambil alihan kewenangannya oleh Pemerintah Pusat yang berdasarkan UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Pengelolaan seluruh semua terminal Tipe A akan ditarik ke tingkat pusat. Sedangkan pemerintah kabupaten/kota hanya diberi kewenangan untuk mengelola terminal tipe C.
"Kalau diambil pusat, dimunginkan nanti PAD-nya bisa dibagi dua, atau ada mekanisme lain," katanya.
Dia mengatakan, dimungkinkan pengalihan kewenangan ini akan dimulai pada 1 Januari 2017. Dengan adanya pengalihan tersebut diharapkan fungsi terminal dapat lebih optimal. Hal itu dikarenakan pemerintah pusat memiliki dana yang cukup untuk mengelola terminal itu.
"Kalau dikelola pusat ke depan akan bisa lebih optimal, karena pusat kan memiliki dana yang cukup besar dibandingkan daerah," katanya.
Sementara itu sebelumnya, Organisasi angkutan darat (Organda) Provinsi Jambi menyetujui rencana Pemerintah Pusat mengelola terminal bus tipe A khususnya yang ada di daerah ini termasuk terminal bus Alam Barajo.
Ketua DPD Organda Provinsi Jambi Sapriyadi mengatakan, selama ini pengelolaan terminal tipe A di daerah ini masih jauh tertinggal dengan fasilitas yang kurang memadai.
"Kita sangat menyetujui rencana Kementerian Perhubungan, karena dengan begitu nantinya kondisi terminal tipe A menjadi lebih tertata," kata dia.
Jika terminal tipe A tersebut sudah terintegrasi dan semua fasilitas tertata dengan baik, menurutnya, maka akan berdampak luas bagi pertumbuhan ekonomi daerah, termasuk para pedagang yang berjualan di terminal.
"Kalau sudah tertata dengan baik tentu penumpang yang datang dan berangkat melalui terminal itu menjadi ramai dan nantinya bisa meningkatkan pendapatan pedagang di terminal," katanya menambahkan. (Ant)