Jambi (ANTARA Jambi)- Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi menambah penerimaan siswa baru tingkat SMP/SLTA sederajat sekolah negeri melalui gelombang ke dua yang dibuka, Senin (18/7).
"Pemkot Jambi secara resmi menambah penerimaan siswa baru, sehingga calon siswa yang mendaftar dan belum diterima di sekolah negeri masih bisa diakomodir," kata Wali Kota Jambi Sy Fasha dalam jumpa pers kepada wartawan.
Penambahan kuota tersebut kata Fasha mengacu pada hasil verifikasi tim di sekolah masing-masing guna mengetahui kebutuhan sebenarnya yang kemudian mengacu pada hasil keputusan rapat yang di gelar sebelumnya.
"Meskipun saat ini sudah masuk sekolah, namun calon siswa masih punya kesempatan untuk diterima di sekolah negeri melalui penambahan kuota ini," kata Fasha.
Pihaknya menjelaskan, melalui gelombang ke dua ini untuk calon siswa jenjang SMP yang akan diterima sebanyak 1.756 siswa.
Sedangkan untuk jenjang SMA yang akan diterima sebanyak 952 siswa dan SMK sebanyak 622 siswa, kata Fasha yang mengatakan penambahan kuota tersebut sebelumnya telah dilaporkan kepada Gubernur Provinsi Jambi.
"Dalam penerimaan ini kepala sekolah tidak boleh memutuskan sendiri, karena ini berdasarkan SK Walikota, kalau ada pihak sekolah yang bermain bisa melaporkan melalui SMS pelayanan pengaduan di nomor 0822-6900-009," katanya.
Dalam penambahan kuota gelombang kedua ini kata Fasha menjelaskan, tidak ada penambahan ruang belajar baru, karena berdasarkan penerimaan gelombang pertama telah sesuai dengan standar Kementerian Pendidikan yaitu satu ruang belajar ukuran delapan kali sembilan idelanya 32 siswa.
"Di sekolah kita ini kan juga mempunyai ruangan kelas ukuran sembilan kali sembilan dengan kapasitas tampung yang ideal 40 siswa, jadi ini nanti satu kelas ada penambahan sekitar delapan siswa," katanya menjelaskan.
Berdasarkan koreksinya, Fasha mengakui jika selama proses penerimaan siswa baru tahun 2016 ini masih banyak permainan di belakang terutama di jalur pendaftaran ofline.
"Ke depan kita akan menutup jalur ofline, karena saya akui untuk yang jalur ofline ini masih banyak permainan di belakang, sehingga ke depan pada penerimaan selanjutnya semua harus melalui jalur online yang terpusat pada sistem," katanya menambahkan. (Ant)