Batanghari (ANTARA Jambi) - Para petani di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi siap menggunakan pestisida organik yang merupakan hasil temuan putra daerah itu untuk meningkatkan produksi komoditas pertanian wilayah tersebut.
Pestisida organik tersebut merupakan hasil racikan Jenter Manurung dan teman-temannya yang merupakan pengelola Balai Ternak Terpadu di Talang Bukit
Desa Sungai Buluh Kecamatan Muarabulian.
Janter Manurung saat ini tengah melakukan percobaan pemakaian pupuk pestisida organik hasil karya mereka yang merupakan pupuk buatan dengan memanfaatkan limbah dari kotoran/kencing sapi, dicampur temu lawak, dan jahe.
Adapun cara pembuatannya tergolong sederhana. Setelah bahan-bahan tersebut dicampur atau diaduk sesuai dosisnya maka siap disemprotkan ketanaman.
Janter Manurung menjelaskan, timnya telah melakukan penelitian dan percobaan penyemprotan terhadap tanaman jagung dan sayuran. Kemudian, hasilnya mengalami perubahan yang signifikan, yakni meningkatnya pertumbuhan daun jagung dibanding sebelum disemprot.
Percobaan itu telah dilakukan terhadap tanaman padi dengan luas lima hektare. Nanti akan diteliti lagi untuk melihat hasil dari pupuk organik tersebut.
"Jika percobaan ini berhasil dengan baik maka akan diterapkan diseluruh Kabupaten Batanghari karena potensi untuk pestisida organik ini sangat besar," katanya.
Ia berharap produksi pertanian khususnya di Batanghari bisa meningkat seperti kemajuan yang dialami petani di Thailand, Kamboja dan Vietnam, Tiongkok dan Jepang.
Untuk bahan baku pembuat pupuk pestisida organik tidak sulit, sebab Jenter mengatakan di Batanghari terdapat banyak ternak sapi, kerbau, dan bahan baku lainnya seperti temu lawak, jahe .