Jambi (Antara Jambi)- Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Kota Jambi menilai bahwa pembangunan pasar Olak Kemang yang baru di kawasan Seberang Kota Jambi tidak sesuai dengan spesifikasi.
Hal tersebut terugkap saat inspeksi mendadak anggota komisi III di lokasi pembangunan pasar tersebut, Selasa.
"Setelah melihat langsung hasil sementara dari pembangunan pasar baru Olak Kemang tersebut banyak temuan fisik yang tidak wajar. Tadi kita lihat langsung fisiknya, ada tiang yang miring, dan itu kalau diletakan beban berat, bisa ambruk ke bawah," kata Anggota DPRD Kota Jambi Umar Farouk.
Umar Farouk yang merupakan legislator Dapil Danau Teluk dan Pelayangan itu menyebutkan, selain kondisi fisik pasar yang terkesan asal-asalan, pembangunan jembatan untuk mencapai gedung utama pasar tersebut juga mengecewakan.
"Karena jika dilihat dari kontruksi awalnya, jembatan dibangun jauh lebih tinggi dari jalanan. Ini mengecewakan dan kita tidak tahu perencanaan awalnya. Tujuan awalnya pengabangunan pasar ini untuk mengurai kemacetan dipasar lama. jika ini nanti jadi, dipastikan kemacetan bertambah parah," ujar dia.
Pada sidak tersebut, pihak dewan juga melihat bahwa papan proyek nilai dan spesifikasinya tidak ada.
"Papan nama proyek tidak ada, dan ini maksudnya apa. Kita tahu ini anggrannya sekitar lebih kurang Rp7,5 miliar," katanya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan meminta pihak terkait segera melakukan pengecekan dan juga akan memanggil pihak terkait supaya dapat memberikan penjelasan terkait pembangunan pasa tersebut.
"Kami selaku DPRD sangat mendukung pembangunan yang dilakukan pemerintah, dan pembangunan tersebut dikerjakan dengan betul-betul baik. Jangan asal-asal dibangun, azas manfaatnya kedepan harus jelas. Kasian masyarakat kami kalau begitu," katanya.
Sementara itu, secara terpisah Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Dino ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut, mengaku bahwa pekerjaan pasar olak kemang tersebut bukanlah pekerjaan dari Dinas PU.
"Itu pekerjaan Disperindag, bukan pada Dinas PU," singkat dia.
Salah seorang pedagang yang berjualan dipasar lama Olak Kemang Husni mengungkapakan, meski ada pembangunan pasar baru yang dilakukan pemerintah Kota Jambi, dirinya dan sejumlah pedagang lain mengaku enggan pindah ke pasar baru tersebut.
"Kami enggan pindah ke pasar ke pasa baru yang saat ini pembangunannya masih berlangsung, karena kondisi pasar tersebut tidak strategis. Pemilihan tempatnya tidak strategis. Jalanan di depan pasar tingggi itu kecil, pastilah bakalan macet," kata Husni.
Selain itu, dia mengungkapakan bahwa kondisi bangunan pasar yang sangat buruk membuat kekhawatiran sejumlah pedagang jika nantinya pindah kesana.
"Bisa dilihat sendiri kontruksinya bangunannya, itu terlihat miring, melengkung dan seperti mau roboh, sehingga kami khawatir kalau pindah ke pasar baru tersebut," kata Husni menambahkan.