"Demokrasi politik saat ini ada
minusnya. Biaya politik menjadi tinggi, baik yang dikeluarkan rakyat
maupun partai politik," katanya dalam sosialisasi Empat Pilar di
kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, seperti dilansir laman keterangan
tertulis MPR, Rabu.
Arwani mencontohkan,
pemilihan presiden pada masa Orde Baru cukup dimusyawarahkan di MPR,
sementara zaman sekarang, calon presiden harus turun ke berbagai daerah
untuk menemui rakyat.
Tak hanya terkait biaya,
politik menurut dia kini juga memiliki potensi konflik sosial. Namun, di
balik itu semua, Arwani mengganggapnya sebagai bagian dari proses
menuju demokrasi yang mencerdaskan.
Ia juga
berharap agar partai politik memperluas cakupan segmennya dengan terjun
ke lembaga-lembaga pendidikan. Anak-anak muda harus dimaksimalkan partai
politik untuk menjadikan mereka sebagai kader-kader partai.