"Pada Sabtu, 26 November, tim Densus berhasil menangkap Bahrain Agam di Desa Blang Tarakan, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Kombes Pol Rikwanto dalam pesan singkat, Minggu.
Kombes Rikwanto menyebut, selanjutnya pada Minggu, tim menangkap terduga teroris lainnya bernama Saiful Bahri alias Abu Syifa di Desa Baros, Serang, Banten.
Keduanya diduga terkait dengan terduga teroris Rio Priatna Wibawa yang telah diamankan Densus di Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat pada Rabu (23/11).
Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui bahwa Bahrain berperan merancang bom, ikut membeli bahan-bahan peledak dan memberikan dana Rp7 juta untuk keperluan aksi amaliyah.
Sementara Saiful berperan membantu Rio membangun laboratorium di rumah Rio yang digunakan untuk membuat bom serta turut merencanakan aksi pengeboman di beberapa objek vital.
"Para tersangka masih diperiksa intensif," ujarnya.
Ketiganya merupakan jaringan sel JAD yang berbaiat kepada ISIS, yang dipimpin petempur ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim.
Rio pandai meracik berbagai bahan kimia yang digunakan untuk membuat peledak.
Bahan peledak yang diproduksi oleh Rio telah dipesan oleh sejumlah orang dari kelompok Bahrun lainnya.
Rencananya bahan peledak itu akan digunakan untuk aksi bom bunuh diri di berbagai lokasi yakni di Gedung DPR/MPR RI, Mabes Polri, beberapa gedung kedutaan besar, stasiun televisi dan tempat ibadah pada akhir 2016.