Jakarta (ANTARA Jambi) - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan unjuk rasa Jumat lusa tetap menunjukkan umat Islam Indonesia itu demokratis, damai, dan sejuk.
"Saya ingatkan bahwa aksi 4 November lalu sudah menunjukkan bagaimana umat Islam kita demokratis, umat Islam kita juga damai dan sejuk," kata Jenderal Gatot seusai menghadiri Kuliah Kebangsaan di kampus UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Selasa.
Kemudian, kata Gatot, yang juga menjadi tuntutan massa 4 November lalu, yaitu menetapkan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai tersangka atas kasus penistaan agama, juga sudah dilakukan polisi.
"Kemudian sudah ditetapkannya Ahok sebagai tersangka dan proses hukum sedang berjalan karena ini negara hukum," kata Gatot.
Gatot lalu menceritakan ada pihak-pihak tertentu yang mengajak demo 2 Desember adalah dalam rangka "mari kita demo untuk melindungi Alquran".
"Banyak yang bilang di media sosial, kita lindungi Alquran. Lindungi Alquran, Allah telah mengatakan dalam Alquran 'Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Alquran, dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya'. Jadi, kalau mau jaga Alquran, Allah yang jaga. Jadi, kalau ingin berlindung, ikuti Alquran," ucap Gatot.
Gerakan Nasional Pendukung Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) dan Polri sepakat bahwa lokasi demonstrasi 2 Desember 2016 akan digelar di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian telah berkoordinasi dengan Panglima TNI untuk memastikan keamanan selama unjuk rasa.
"Kami akan siapkan tempat di Monas untuk menampung 600 ribu hingga 700 ribu orang. Kalau kurang (lahan), kami siapkan Jalan Medan Merdeka Selatan. Kami akan kerja sama dengan PMI, Satpol PP dan rekan-rekan ormas untuk mengawal aksi ini," kata Tito.
Hal ini disetujui oleh Ketua FPI Rizieq Shihab selaku inisiator Aksi Bela Islam III.
"GNPF MUI dan Polri sepakat bahwa Aksi Bela Islam III tetap akan digelar pada Jumat 2 Desember 2016 di Monas dalam bentuk aksi unjuk rasa yang super damai," kata Rizieq.