Jambi (ANTARA Jambi) - Ribuan ikan di Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, sejak Selasa pagi mabuk sehingga warga di dua kecamatan di kabupaten tersebut berduyun-duyun datang ke danau untuk menangkap ikan layaknya sedang panen.
Salah satu warga Desa Sanggaran Agung kabupaten setempat, Novi dihubungi dari Jambi, Selasa, membenarkan adanya ikan mabuk di Danau Kerinci diduga akibat cuaca exstrem di Kerinci.
"Ikan mabuk dari Selasa pagi tadi, ratusan warga Sanggaran Agung ramai-ramai ke danau untuk menangkap ikan," kata Novi.
Menurut Novi, dari hasil tangkapan, warga bisa mendapatkan ikan yang jumlah cukup banyak. Bahkan ada warga yang mendapat ikan sampai satu karung.
Informasi yang dihimpun, fenomena ikan mabuk di Danau Kerinci sering terjadi. Itu diakibatkan angin kencang yang melanda wilayah sekeliling Danau Kerinci.
Warga dua kecamatan yakni Danau Kerinci dan Keliling Danau sejak pagi berbondong-bondong datang ke Danau Kerinci. Warga sekitar dan warga lainnya yang mendapat informasi tersebut juga tak mau ketinggalan dan langsung turun ke Danau Kerinci tepatnya di jembatan panjang hingga Dermaga Danau Kerinci dengan membawa peralatan penangkap ikan seperti jaring dan lukah.
Lahmudin warga Sanggaran Agung, mengatakan fenomena ikan mabuk sudah biasa terjadi di Danau Kerinci jika ada angin kencang di Danau Kerinci.
Sementara warga lainnya, Ramli Efendi mengaku tidak mengetahui pasti penyebab peristiwa ini, namun dikatakannya fenomena ikan mabuk berimbas pada penghasilan warga di sekitar danau yang notabenenya pencari ikan liar danau.
"Efek ikan mabuk banyak warga yang memetik keuntungan dengan menjual murah ikan-ikan hasil tangkapan, akibatnya harga ikan turun dari Rp40 ribu menjadi Rp20 ribu per kilogram," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Kerinci, Gasdinul Gazam mengatakan pihaknya belum mengambil sampel di danau Kerinci, tetapi selama ini kondisi air danau masih kategori kelas II.
"Artinya siap di olah untuk menjadi air minum, cuma sekarang ikan mabuk kemungkinan karena pengaruh hujan lebat. Dimana arus air ke danau semakin besar, kemudian danau sudah mendangkal, jadi mendadak banyak lumpur membuat ikan mabuk," katanya.
Selain itu, naiknya air sungai Batang Merao hingga menuju ke Danau Kerinci juga membuat air danau sedikit bercampur, tetapi belum masuk kategori pencemaran.
"Kami akan segera memantau air danau, analisa kualitas lagi dilabor, apa penyebab pastinya," katanya menambahkan.