Jambi, antarajambi.com- Kota Jambi pada tahun 2017 ini akan mendapat kucuran dana senilai 98.950 dolar AS dari United Nations Human Settlements Programme (UN–HABITAT), untuk penataan kawasan terpadu di daerah ini.
Kota Jambi mendapat apresiasi dari United Nations Human Settlements Programme (UN–HABITAT), yaitu sebuah badan PBB yang berkonsentrasi terhadap penyediaan tempat tinggal, pembangunan permukiman dan perkotaan berkelanjutan, menurut keterangan Kabag Humas Setda Kota Jambi, Abu Bakar, yang diterima di Jambi, Sabtu.
Sebelumnya UN-HABITAT telah menggelar konferensinya di Indonesia.Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk permukiman dan pembangunan berkelanjutan, atau The Third Session of the Preparatory Committee for Habitat III (Prepcom 3 UN Habitat III), yang diikuti 193 negara anggota itu berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 25 hingga 27 Juli 2016 di Kota Surabaya.
Tim dari UN-HABITAT itu juga telah banyak mengunjungi beberapa daerah di Indonesia, termasuk memantau perkembangan permukiman di Kota Jambi.
Atas lobby Wali Kota Syarif Fasha berikut proposal yang diajukan Pemerintah Kota Jambi kepada badan PBB untuk Rule Penanganan Kawasan Kumuh Terpadu itu,akhirnya dana sebesar 98.950 US Dolar direncanakan akan dikuncurkan untuk menata kawasan terpadu di Kota Jambi.
Sementara itu, Kepala Bagian Kerjasama Setda Kota Jambi, Mariyani Yanti, Phd, saat dikonfirmasi membenarkan hal itu. Menurutnya dari sekian banyak proposal, Pemerintah Kota Jambi termasuk yang lulus seleksi. Yanti menambahkan, ada ribuan kawasan yang dinilai secara selektif oleh Badan PBB UN-HABITAT yang akan dijadikan Rules Penataan Kawasan Kumuh yang melibatkan partisipasi masyarakat.
"Pemkot Jambi menerapkan untuk area publik-red yang diadakan oleh UN-HABITAT, dan Alhamdulillah terseleksi, dan mudah-mudahan ini segera terwujud" ujar Yanti.
Kabag Kerjasama yang alumnus Amerika itu, juga menjelaskan, meskipun dana yang akan digelontorkan tidak terlalu besar tapi kepercayaan badan-badan internasional memberikan bantuan itu telah membuktikan tingkat kepercayaan dunia yang sangat baik. Dan menurut Yanti setelah ini diharapkan juga akan masuk bantuan-bantuan lainnya dari lembaga-lembaga donor internasional untuk Kota Jambi.
"Inilah salah satu kreativitas Bapak Wali Kota Syarif Fasha, dari berbagai kunjungan kerjanya ke luar negeri akhirnya mendapat perhatian besar dari negara-negara donor atau badan internasional lainnya. Apalagi peningkatan kerjasama dan membangun komunikasi dengan mencari sumber-sumber pendanaan luar negeri adalah suatu keniscayaan saat ini, karena memang pemerintah pusat telah menganjurkan daerah-daerah untuk melakukan inovasi dan tidak bergantung kepada APBD maupun APBN saja," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, keaktifan Wali Kota Syarif Fasha dalam berbagai forum internasional banyak mendapat apresiasi. Pada September 2016 lalu, Ia pun terpilih menjadi Representative Council di dua jabatan sekaligus.
General Assembly UCLG ASPAC serta negara-negara di Southeast Asia menunjuk Wali Kota Jamb itu menjadi Representative Council UCLG ASPAC (United Cities and Local Government Asia Pacific), sebuah organisasi internasional yang beranggotakan pemerintah kota, dan asosiasi pemerintah daerah di kawasan Asia Pacific. Selain jabatan itu, Fasha juga dipercayakan menjadi Representative Council tingkat dunia untuk periode 2016 - 2018.
Wali Kota Syarif Fasha itu terpilih saat pertemuan Sub Regional Elections for Representatives for Council and Executive Bureau yang berlangsung di Gunsan Jeollabuk-Do Korea Selatan tahun lalu.