Jambi, Antarajambi.com - Universitas Jambi mengantisipasi adanya orang yang menjadi joki mengerjakan ujian seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) 2017 di lingkungan perguruan tinggi itu.
"Kita mewanti-wanti jangan sampai ada joki SBMPTN, kita kerahkan seluruh petugas untuk harus teliti karena biasanya ada foto peserta yang berbeda," kata Rektor Universitas Jambi Prof Johni Najwan melalui Kepala Humas Unja Akbar Kurnia Putra, Selasa.
Rektor Unja telah mewanti-wanti dan menegaskan akan memberikan bonus kepada petugas yang berhasil menemukan adanya orang yang mengerjakan ujian untuk orang lain yang menyamar sebagai peserta ujian.
"Selama ini memang belum ada ditemukan, tapi kita harus mengantisipasi praktik joki ujian SBMPTN," katanya.
Panitia lokal telah menyiapkan langkah antisipasi segala bentuk kecurangan dan praktik perjokian dalam pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Sementara itu, Ketua Panitia Lokal SBMPTN Universitas Jambi Prof RA Muthalib mengatakan guna pelaksanaan ujian tersebut berlangsung aman tertib dan panitia mengerahkan 700 petugas yang menyebar di semua ruangan.
Pelaksanaan SBMPTN di Jambi secara total diikuti oleh 11.071 peserta yang serentak akan mengikuti proses ujian tertulis paper based test (PBT) dan 160 peserta menggunakan sistem computer based test (CBT).
Dari total jumlah peserta tersebut terdiri dari Saintek sebanyak 3.500 peserta, Soshum 3.668 peserta dan Campuran sebanyak 3.743 peserta.
Prof Muthalib menjelaskan, kelulusan dari SBMPTN tersebut sepenuhnya ditangan peserta ujian dan hasil test akan diperiksa dan dikoreksi secara digital.
"Hasil test tersebut dikoreksi langsung di ITB, dan setelah pelaksanaan ini langsung akan kita kirim ke Bandung," katanya.
Sementara pada pelaksanaan ujian itu yang dipusatkan di kawasan Kampus Unja Pinang Masak di Mendalo itu dijubeli para peserta SBMPTN.
Selain itu lalu lintas kendaraan di Jl Lintas Jambi-Bulian itu sempat mengalami kemacetan akibat padatnya kendaraan dan panitia pelaksana telah melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian, Dishub dan institusi terkait pengamanan di kawasan kampus itu.