Jambi, Antaranews Jambi - Agenda tahunan Festival budaya yang bertajuk Pentas Harmoni Tanah Pilih Kota Jambi, Festival Cap Go Meh, Sabtu malam (3/3), sukses digelar Pemerintah Kota Jambi. Festival budaya bercorak khas etnis Tionghoa tersebut, merupakan salah satu agenda wisata budaya unggulan yang ada di Kota Jambi.
Festival yang terselenggara berkat kerjasama antara Pemerintah Kota Jambi bersama Yayasan Kesejahteraan Sentosa tersebut, dihadiri langsung oleh Jambi Pjs Wali Kota Jambi Ir HM Fauzi, MT, jajaran Forkompimda Kota Jambi, Sekretaris Daerah Kota Jambi Ir H Budidaya, MFor Sc, Kepala OPD Pemkot Jambi, dan Tokoh Lintas Agama dan Masyarakat di Kota Jambi. Turut hadir pula Wali Kita Jambi non aktif DR H Syarif Fasha yang juga sekaligus sebagai Pembina Yayasan Kesejahteraan Sentosa (YKS).
Sejak dicanangkan dan diinisiasi dimasa duet kepemimpinan Wali Kota Jambi non aktif DR H Syarif Fasha ME dan Wakil Wali Kota Drs H Abdullah Sani, MPdi, Festival Cap Go Meh selalu mendapat sambutan luar biasa, tidak hanya dari masyarakat etnis Tionghoa, melainkan dari seluruh lapisan masyarakat multi etnis yang ada di Kota Jambi. Ribuan masyarakat memadati Lapangan Utama Balaikota Jambi pada malam tersebut.
Berbagai penampilan dan atraksi apik ditampilkan pada malam pergelaran Cap Go Meh di tahun Anjing Tanah kali ini. Selain atraksi barongsai yang memukau sebagai ikon budaya tionghoa, tidak ketinggalan berbagai kesenian khas etnis tionghoa lainnya turut ditampilkan, seperti Tarian Dewi Seribu Tangan, Tarian Kipas, Kesenian Tambur, Penampilan Beladiri Wushu dan Kung Fu, penampilan fashion show busana tionghoa oleh Bujang Gadis Kota Jambi, serta penampilan artis Tionghoa.
Tidak lupa ditampilkan pula berbagai kesenian etnis lainnya yang ada di Kota Jambi. Kemeriahan Pentas Harmoni Tanah Pilih Festival Cap Go Meh tambah lengkap dengan adanya pesta kembang api yang berlangsung sebanyak dua kali. Berbagai hadiah menarik dan doorprize 1 unit motor pun, menambah meriahnya festival budaya khas etnis tionghoa di Kota Jambi tersebut.
Rony Attan, Ketua Yayasan Kesejahteraan Sentosa di Jambi dalam sambutannya mengungkapkan bahwa, 9 suku etnis Tionghoa yang ada di Jambi, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat Jambi.
"Kami di Jambi ada 9 suku yang telah hadir dan menjadi bagian dari keragaman masyarakat yang ada di Jambi. Terima kasih kami ucapkan karena festival ini hadir sebagai bagian budaya di Kota Jambi. Kami siap bersama etnis masyarakat lainnya bahu membahu membangun Kota Jambi," ujar salah satu pengusaha ternama di Jambi tersebut.
Sementara itu Pjs Wali Kota Jambi M. Fauzi dalam sambutannya menyebutkan bahwa kondisi multikultural dan heterogenitas yang ada di Kota Jambi merupakan cerminan bhinneka tunggal ika.
"Kegiatan rutin tahunan di Kota Jambi ini ada berkat gotong royong seluruh unsur etnis di Kota Jambi. Suku manapun berhak tinggal di Jambi dan wajib turut membangun Jambi. Etnis Tionghoa menjadi bagian masyarakat Kota Jambi yang tidak terpisahkan. Mari bersama membangun Kota Jambi, mari bersama ikut membangun semangat toleransi dan solidaritas. Terima kasih kepada segenap lapisan masyarakat yang membantu pemerintah, serta berkontribusi membangun kota Jambi dan menjaga toleransi dalam kehidupan bernegara," ujarnya
Diproyeksikan menjadi salah satu ikon wisata budaya unggulan di Kota Jambi, pentas Harmoni Festival Cap Go Meh memang menunjukkan wajah Kota Jambi sebagai salah satu kota yang paling toleran terhadap keberagaman di Indonesia.
Tidak berlebihan rasanya jika Kota Jambi dijuluki sebagai "Miniatur Indonesia". Bagaimana tidak, Tanah Pilih Kota Jambi, sebuah tanah pilihan, telah dianugerahi oleh Yang Maha Kuasa dengan kedamaian. Kota Jambi dinilai telah berhasil merefleksikan kebhinekaan yang ada di Indonesia. Berbagai suku bangsa, agama, ras dan keyakinan hidup berdampingan dalam harmoni dan kebersamaan.