Madrid (Antaranews Jambi) - Juara bertahan Real Madrid mencapai final Liga Champions untuk ketiga kalinya secara beruntun setelah mengambil keuntungan dari serangan dan pertahanan yang ceroboh dari Bayern Munich untuk bermain imbang 2-2 pada leg kedua semifinal mereka pada Selasa, menang agregat 4-3.
Pemain bertahan Bayern Joshua Kimmich membawa timnya unggul pada menit ketiga di Santiago Bernabeu, namun Karim Benzema menyamakan kedudukan melalui tendangan bebas pada menit ke-11. Kesalahan yang dilakukan kiper Bayern Sven Ulreich kemudian membuat Benzema dapat memasukkan gol kedua Real pada awal babak kedua.
James Rodriguez, yang dipinjam dari Real, menyamakan kedudukan untuk Bayern pada menit ke-63 untuk membuat fase akhir pertandingan berlangsung menegangkan, namun tim Spanyol itu mampu mempertahankan skor imbang meski mendapat gelombang serangan dari tim tamu untuk menjadi tim pertama sejak Juventus pada 1998 yang mencapai final untuk tiga tahun secara berturut-turut.
Mereka akan bertemu Liverpool atau AS Roma pada final di Kiev pada 26 Mei, di mana mereka akan berupaya untuk menjadi tim pertama sejak Bayern pada 1976 yang memenangi kompetisi elit ini untuk tiga tahun secara beruntun.
"DNA klub ini mendorong Anda berjuang sampai akhir. Kami tahu bagaimana caranya untuk menderita bersama-sama," kata kapten Real Sergio Ramos kepada para pewarta. "Mereka memiliki lebih banyak penguasaan bola, namun secara keseluruhan kami lebih baik. Tim ini layak berada di Kiev."
Real mengandalkan keberuntungan mereka untuk memenangi pertandingan leg pertama di Munich dengan skor 2-1 setelah Bayern menyia-nyiakan sejumlah peluang, dan pasukan Zinedine Zidane memaksimalkan peluang mereka yang tidak banyak.
Para penggemar Real menampilkan spanduk raksasa sebelum sepak mula yang bertuliskan "Kami akan mempertahankan tahta, kami akan meraih kejayaan," namun Bayern meluncurkan gempuran dini terhadap kerajaan mereka ketika David Alaba merangsek ke depan namun bola operannya masih dapat diantisipasi kiper Keylor Navas.
Bayern kembali menyerang melalui sisi lainnya dan mendaratkan pukulan pertama mereka ketika Sergio Ramos gagal menyapu umpan terobosan, dan Kimmich mencetak gol dari jarak dekat.
Ini merupakan ketiga kalinya secara beruntun pada fase gugur di mana Real tertinggal di kandang sendiri, namun mereka tetap menjaga ketenangan dan tidak lama kemudian mampu menyamakan kedudukan.
Bola operan Luka Modric dapat dikendalikan Marcelo, yang mengirimkan umpan silang sempurna kepada Benzema untuk dimasukkan ke gawang Bayern.
Bayern geram
Pertandingan kemudian diteruskan dengan lebih banyak mengandalkan bola-bola panjang dari para gelandang ke para penyerang. Bayern berpeluang kembali unggul ketika peluang penyerang Robert Lewandowski dijatuhkan kiper Navas, dan Rodriguz menyambar bola pantul melambung ke atas mistar gawang dari jarak dekat.
Bayern menyelesaikan babak pertama dengan baik namun dibuat geram ketika mereka gagal mendapatkan hadiah penalti saat tembakan Kimmich mengenai lengan Marcelo.
Mereka kemudian mengunci nasib mereka sendiri, ketika Ulreich gagal menguasai bola operan ke belakang dari Corentin Tolisso, untuk membuat penyerang Real Benzema dapat memasukkan gol yang terbukti menjadi "pukulan pembunuh."
Bayern masih menciptakan sejumlah peluang sebelum dan setelah gol Rodriguez.
Navas menggagalkan peluang pemain Kolombia itu dan Mats Hummels menanduk bola melebar dari tendangan sudut menjelang pertandingan usai.
Ini merupakan kelima kalinya secara beruntun Bayern Munich tersingkir dari Liga Champions, dan tersingkirnya mereka dari Real untuk ketiga kalinya sepanjang periode itu.
"Kami merasa sangat pahit," kata bek Bayern Hummels. "Kami memiliki beberapa peluang pada leg pertama, kami lebih berbahaya (dibanding Real) pada hari ini namun pada akhirnya Real melakukan lebih sedikit kesalahan besar."***
Pemain bertahan Bayern Joshua Kimmich membawa timnya unggul pada menit ketiga di Santiago Bernabeu, namun Karim Benzema menyamakan kedudukan melalui tendangan bebas pada menit ke-11. Kesalahan yang dilakukan kiper Bayern Sven Ulreich kemudian membuat Benzema dapat memasukkan gol kedua Real pada awal babak kedua.
James Rodriguez, yang dipinjam dari Real, menyamakan kedudukan untuk Bayern pada menit ke-63 untuk membuat fase akhir pertandingan berlangsung menegangkan, namun tim Spanyol itu mampu mempertahankan skor imbang meski mendapat gelombang serangan dari tim tamu untuk menjadi tim pertama sejak Juventus pada 1998 yang mencapai final untuk tiga tahun secara berturut-turut.
Mereka akan bertemu Liverpool atau AS Roma pada final di Kiev pada 26 Mei, di mana mereka akan berupaya untuk menjadi tim pertama sejak Bayern pada 1976 yang memenangi kompetisi elit ini untuk tiga tahun secara beruntun.
"DNA klub ini mendorong Anda berjuang sampai akhir. Kami tahu bagaimana caranya untuk menderita bersama-sama," kata kapten Real Sergio Ramos kepada para pewarta. "Mereka memiliki lebih banyak penguasaan bola, namun secara keseluruhan kami lebih baik. Tim ini layak berada di Kiev."
Real mengandalkan keberuntungan mereka untuk memenangi pertandingan leg pertama di Munich dengan skor 2-1 setelah Bayern menyia-nyiakan sejumlah peluang, dan pasukan Zinedine Zidane memaksimalkan peluang mereka yang tidak banyak.
Para penggemar Real menampilkan spanduk raksasa sebelum sepak mula yang bertuliskan "Kami akan mempertahankan tahta, kami akan meraih kejayaan," namun Bayern meluncurkan gempuran dini terhadap kerajaan mereka ketika David Alaba merangsek ke depan namun bola operannya masih dapat diantisipasi kiper Keylor Navas.
Bayern kembali menyerang melalui sisi lainnya dan mendaratkan pukulan pertama mereka ketika Sergio Ramos gagal menyapu umpan terobosan, dan Kimmich mencetak gol dari jarak dekat.
Ini merupakan ketiga kalinya secara beruntun pada fase gugur di mana Real tertinggal di kandang sendiri, namun mereka tetap menjaga ketenangan dan tidak lama kemudian mampu menyamakan kedudukan.
Bola operan Luka Modric dapat dikendalikan Marcelo, yang mengirimkan umpan silang sempurna kepada Benzema untuk dimasukkan ke gawang Bayern.
Bayern geram
Pertandingan kemudian diteruskan dengan lebih banyak mengandalkan bola-bola panjang dari para gelandang ke para penyerang. Bayern berpeluang kembali unggul ketika peluang penyerang Robert Lewandowski dijatuhkan kiper Navas, dan Rodriguz menyambar bola pantul melambung ke atas mistar gawang dari jarak dekat.
Bayern menyelesaikan babak pertama dengan baik namun dibuat geram ketika mereka gagal mendapatkan hadiah penalti saat tembakan Kimmich mengenai lengan Marcelo.
Mereka kemudian mengunci nasib mereka sendiri, ketika Ulreich gagal menguasai bola operan ke belakang dari Corentin Tolisso, untuk membuat penyerang Real Benzema dapat memasukkan gol yang terbukti menjadi "pukulan pembunuh."
Bayern masih menciptakan sejumlah peluang sebelum dan setelah gol Rodriguez.
Navas menggagalkan peluang pemain Kolombia itu dan Mats Hummels menanduk bola melebar dari tendangan sudut menjelang pertandingan usai.
Ini merupakan kelima kalinya secara beruntun Bayern Munich tersingkir dari Liga Champions, dan tersingkirnya mereka dari Real untuk ketiga kalinya sepanjang periode itu.
"Kami merasa sangat pahit," kata bek Bayern Hummels. "Kami memiliki beberapa peluang pada leg pertama, kami lebih berbahaya (dibanding Real) pada hari ini namun pada akhirnya Real melakukan lebih sedikit kesalahan besar."***