Jambi, (Antaranews Jambi) - Tim Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Jambi menutup tanaman sayuran pameran Hari Krida Pertanian (HKP) ke-46 Provinsi Jambi agar tidak dipetik sebelum waktu pelaksanaan kegiatan di Muarabulian Kabupaten Batanghari, 12-14 Juli 2018.
"Kita terpaksa menutup lokasi tanaman sayuran itu sejak Bulan Ramadhan lalu, pasalnya ada beberapa yang dipetik orang. Sedangkan tanaman di sana harus berbuah saat HKP nanti," kata Kepala Seksi BSPP Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Jambi Dr Lutfi Izhar di Jambi, Kamis.
Ia menyebutkan, langkah 'mengamankan' buah sayur mayur untuk kegiatan pameran HKP tersebut terpaksa dilakukan sehingga buahnya tetap aman. Selain itu ia juga meminta kepada panitia lokal di daerah itu dan masyarakat untuk menjaga kawasan tanaman percontohan itu.
"Mudah-mudahan saja semuanya baik-baik saja, kita jaga tanaman itu sehingga bisa menjadi contoh pengelolaan dan pemeliharaan tanaman bagi masyarakat pada ajang pameran itu," kata Lutfi.
Ia menyebutkan, ada tiga teknologi yang akan diperkenalkan atau diunggulkan oleh BPTP Balitbangtan Jambi pada kegiatan itu. Ketiganya adalah penanaman tumpang sari jagung dan kedelai, penanaman tanamanan dan sayuran rambat serta ketiga adalah optimalisasi pemeliharaan tanaman hydroponik bagi masyarakat.
"Khusus untuk tanaman tumpangsari jagung dan kedelai akan langsung bisa dipanen dan dimakan di lokasi itu bersama-sama. Saat ini sedang tumbuh, dan dua pekan lagi akan cukup untuk panen," katanya.
Sedangkan pengenalan tanaman dan sayuran rambat difokuskan kolaborasi tanaman padi dan pematangnya ditanami tanaman sayuran produktif seperti ubi, terong, tomat, kangkung dan labu. Dan tanaman hydroponik diperkenalkan untuk tanaman di pemukiman warga dan gang perumahan penduduk.
"Khusus untuk hydroponik kita akan perkenalkan jenis sawi Thailand dan kol dengan usia tanaman yang sudah bisa dipanen pada usia sebulan secara organik. Hydroponik ini juga akan mendukung keindahan pemukiman," katanya.
Terkait kesiapan pelaksanaan HKP ke-49 tingkat Provinsi Jambi itu, BPTP sebagai salah satu motor kegiatan itu juga telah menyiapkan beberapa teknologi yang akan dikolaborasikan dengan teknologi dan tanaman dari kelompok tani, Dinas Pertanian, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi serta stakeholder lainnya.
"Persiapannya saat ini sudah mencapai 80-90 persen, tanaman sudah dipersiapkan di sana, beberapa diantaranya untuk hydroponik masih dipelihara di BPTP," katanya.
Untuk kegiatan percontohan tanaman pertanian itu, kata Lutfi disiapkan lahan sekitar 1,5 hektare. Sehektare diantaranya untuk tanaman padi yang dikolaborasikan dengan tanaman rambat dan sayur, sedangkan tanaman sayuran sekitar 0,5 hektare.
"Penekanannya pada penerapan teknologi pertanian, pemanfaatan dan efektifitas lahan yang ada melalui penanaman sistem tumpangsari. Jadi dalam satu areal tidak hanya panen satu komoditas melainkan dua komoditas atau lebih. Itu lebih efektif, namun perlu tahu dulu teknologinya dan caranya," kata Lutfi.
Kegiatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-46 tingkat Provinsi Jambi akan digelar di Muarabulian Kabupaten Muarojambi. Rencananya kegiatan itu akan dibuka oleh Plt Gubernur Jambi H Fachrori Umar yang dihadiri oleh seluruh stakeholder pertanian di provinsi itu.