Jambi, 5/9 (Antara) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Prof Bambang Brodjonegoro meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Lubuk Bangkar Kabupaten Sarolangun, Jambi, Rabu.
"Saya sangat mengharapkan kepada masyarakat Desa Lubuk Bangkar supaya memanfaatkan listrik yang akan dinikmati dengan semaksimal mungkin sehingga berimbas pada kesejahteraan masyarakat sekitar," kata Bambang usai peresmian.
PLTMH tersebut merupakan realisasi skema 'Blended Finance' hasil kolaborasi UNDP-GEF (Hibah), BAZNAS (Dana Keumatan), Bank Jambi (Corporate Social Responsibility) dengan dukungan Pemprov Jambi, Kementerian ESDM dan Kementerian PPN/Bappenas diwujudkan melalui peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Desa Lubuk Bangkar oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas.
Skema 'Blended Finance' yang sumber pembiayaan dari zakat menjadi salah satu inovasi model pembiayaan dalam pembangunan yang pertama di dunia berhasil memenuhi akses listrik kepada 4 (empat) desa terpencil, yaitu Desa Lubuk Bangar, Desa Ngaol, Desa Air Liki dan Desa Air Liki Baru dengan total kapasitas 210kW yang menjangkau total 806 rumah tangga, tujuh sekolah, satu pesantren, delapan masjid dan musholla, termasuk kantor desa dan posyandu.
Khusus Desa Lubuk Bangar akses listrik ini merupakan yang pertama kali bagi mereka setelah 73 tahun Indonesia merdeka.
Proyek pembangunan PLTMH ini merupakan salah satu bagian dari pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di bidang energi yang turut memperhatikan aspek lingkungan (energi terbarukan), sosial (kesehatan dan pendidikan) serta pemberdayaan ekonomi lokal, seperti usaha penggilingan kopi, makanan olahan, ternak ayam, nilai tambah pengolahan hasil kebun kelapa dan karet.
Menurut Bambang, dengan adanya energi listrik itu, pembangunan ekonomi di Desa Lubuk Bangkar akan berkembang dengan pesat.
Bambang mengatakan listrik merupakan kebutuhan dasar dan bagian dari infrastruktur bagi pembangunan ekonomi di desa-desa serta membantu dalam meningkatkan nilai tambah bagi komoditi yang menjadi potensi daerah suatu desa.
"Sehingga kesejahteraan masyarakat terus meningkat dan secara perlahan kemiskinan bisa teratasi," katanya lagi.
PLTMH katanya sangat strategis untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.
"Saya berpesan kepada masyarakat untuk terus menjaga kelestarian lingkungan sekitar, sehingga energi terbarukan yang digunakan untuk mengalirkan energi listrik ini akan tetap ada," ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi Fachrori Umar menyatakan pembangunan PLTMH Desa Lubuk Bangkar Kabupaten Sarolangun merupakan suatu terobosan sekaligus solusi mengatasi permasalahan penyediaan energi listrik di daerah itu.
"Pembangunan PLTMH ini merupakan suatu solusi bagi wilayah yang belum mendapatkan energi listrik, serta sulit dijangkau oleh jaringan PLN," kata Fachrori.
Desa Lubuk Bangkar kata Fachrori salah satu contoh dari wilayah yang jauh dari perkotaan dan cukup sulit diakses, rata-rata wilayah di Jambi yang belum mendapatkan energi listrik memiliki karakteristik wilayah yang relatif sama dengan Desa Lubuk Bangkar itu.
Program PLTMH itu merupakan infrastruktur pertama yang dibangun dengan menggunakan uang zakat dan Provinsi Jambi menjadi contoh penggunaan dana zakat untuk membantu pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs).
Fachrori mengatakan momen itu merupakan pendorong semangat dan harapan masyarakat, bahwa pembangunan bukan hanya milik masyarakat perkotaan saja, tetapi juga milik masyarakat pedesaan terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar energi listrik.
Menurutnya ketersediaan energi listrik yang memadai masih menjadi persoalan mendesak yang harus segera diatasi pemerintah, termasuk dengan menggalang kerjasama dengan para pihak.
"Provinsi Jambi sampai saat ini memiliki rasio elektrifikasi sebesar 95,55 persen dengan rasio desa berlistrik sebesar 94,49 persen dan masih terdapat 4,45 persen rumah tangga yang belum dialiri listrik," kata Fachrori.
Untuk itu dalam pemenuhan target rasio elektrifikasi di Provinsi Jambi, pemprov melakukan dua pendekatan, pertama adalah penyediaan energi listrik yang bersumber dari PT. PLN dan kedua adalah penyediaan energi listrik non PLN dengan memanfaatkan sumber energi baru dan terbaharukan dengan memanfaatkan sumber energi lokal.
"Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas upaya yang telah diinisiasi oleh Baznas RI, Bank Jambi, Bappenas, Kementerian ESDM dan UNDP sehingga masyarakat Jambi khususnya masyarakat di Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin bisa merasakan energi listrik," ujarnya.
Dirinya juga berharap dengan adanya PLTMH itu, perekonomian dan penghidupan masyarakat di desa tersebut akan lebih baik lagi, sehingga ikut memberikan dampak yang positif bagi kesejahteraan masyarakat.***
Menteri PPN/Kepala Bappenas resmikan PLTMH Lubuk Bangkar Sarolangun
Rabu, 5 September 2018 19:35 WIB