Jambi (ANTARA) - Terhitung sejak Januari sampai dengan Mei 2019, sudah terdapat lima orang korban meninggal dunia akibat tenggelam di Sungai Batanghari Jambi.
“Sudah ada lima korban meninggal dari empat kejadian orang tenggelam, tiga kejadian terjadi di Sungai Batanghari dan satu kejadian terjadi di rawa-rawa sungai itu,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari, Nazhar di Jambi, Rabu.
Empat kejadian orang tenggelam tersebut terjadi di Kecamatan Muarabulian, Pemayung, Batin XXIV dan Kecamatan Mersam. Dari lima orang yang menjadi korban, tiga orang diantaranya merupakan wanita dan satu orang diantaranya merupakan anak-anak.
BPBD daerah itu menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati jika melakukan aktifitas di sekitaran Sungai Batanghari. Jika dilihat dari permukaan, arus sungai tersebut terlihat tenang, namun di kedalamannya arus sungai tersebut cukup deras.
Selain itu, sepanjang aliran sungai tersebut kedalamnya saat ini berbeda-beda, hal itu disebabkan oleh maraknya aktifitas penambangan emas secara ilegal (Peti) dan penambangan galian C yang dilakukan di sepanjang aliran sungai.
“Maka dari itu masyarakat yang bermukim disepanjang bantaran Sungai Batanghari agar lebih waspada, selain itu pengawasan terhadap anak-anak harus lebih ditingkatkan,” kata Nazhar.
Dalam melakukan pencarian korban tenggelam, Personil BPBD daerah itu dibantu oleh personil dari Basarnas Provinsi Jambi. Selain itu juga mendapatkan bantuan dari petugas Damkar, Satpol PP serta masyarakat setempat.
Dalam proses pencariannya, kendala yang selalu dihadapi oleh tim tersebut yakni keruhnya air sungai, sehingga tidak dapat melakukan penyelaman karena menghambat jarak pandang di dalam air.
Tehnik yang selalu dilakukan oleh tim tersebut dengan cara memompa aliran sungai dengan mesin kapal cepat, tujuannya agar korban yang tenggelam terbawa arus air yang dipompa dan mengapung ke permukaan air. Setelah dipompa langsung dilakukan penyisiran di sekitar lokasi tenggelamnya korban.
Sementara itu, pada tahun 2018 terdapat enam kasus kejadian orang tenggelam Batanghari, enam kasus tersebut terjadi di empat kecamatan. Yakni di Kecamatan Muarabulian dua kasus, Mersam dua kasus, Pemayung satu kasus dan di Kecamatan Maro Sebo Ulu satu kasus.
Dari enam kasus tersebut terdapat 18 orang korban jiwa, dimana 11 orang diantaranya meninggal dunia, lima orang kritis dan dua orang lainnya alami luka-luka.