Jambi (ANTARA) - Harga cabai di Pasar Angso Duo Provinsi Jambi mengalami penurunan hingga lebih dari 40 persen pascalebaran.
“Harga bahan pokok lainnya cenderung stabil dan normal, hanya harga cabai yang turun, mulai dari cabai merah, cabai hijau, hingga cabai rawit,” kata seorang pedagang di Pasar Angso Duo Jambi Alex di Jambi, Selasa.
Turunnya harga cabai tersebut disebabkan oleh rendahnya permintaan konsumen, sedangkan stok cabai di tingkat pedagang saat ini mencukupi.
Oleh karena kondisi seperti itu, kata dia, pedagang menurunkan harga cabai agar stok cabai tidak membusuk.
Harga cabai merah di pasar itu saat ini satu kilogram Rp28 ribu hingga Rp30 ribu. Harga tersebut disesuaikan dengan kualitas cabai yang dijual, sedangkan menjelang Idul Fitri lalu harga cabai per kilogram berkisar Rp60 ribu hingga Rp80 ribu.
Cabai hijau yang sebelumnya seharga Rp40 ribu sampai Rp60 ribu, saat ini turun menjadi Rp30 ribu per kilogram. Begitu pula dengan cabai rawit yang satu kilogram seharga Rp50 ribu, saat ini turun menjadi Rp30 ribu.
Harga bahan pokok lainnya cenderung stabil, jika terjadi kenaikan maupun penurunan, tidak begitu signifikan. Penurunan harga berkisar Rp2.000 sampai dengan Rp3.000 per kilogram.
Harga kentang berkisar Rp10 ribu sampai Rp14 ribu per kilogram, bawang merah Rp38 ribu, sedangkan sayur mayur seperti sawi Rp10 ribu dan bayam Rp2.000 per ikat.
Namun, harga bumbu dapur seperti jahe, laos, dan serai alami mengalami kenaikan harga, karena saat ini stok bahan baku bumbu masak tersebut menipis.
Harga jahe yang sebelumnya Rp20 ribu saat ini mengalami kenaikan Rp5 ribu sehingga menjadi Rp25 ribu per kilogram.
Beberapa hari setelah Idul Fitri, aktivitas jual beli di pasar di daerah itu masih relatif sepi.
“Mungkin masih banyak masyarakat yang belum pulang dari kampung halaman, saat ini kan yang sudah masuk kerja itu orang kantoran, sementara pembeli di pasar ini dari golongan ekonomi menengah ke bawah,” kata seorang pedagang di Pasar Angso Duo, Nur.
Pedagang-pedagang bahan pokok di pasar itu sudah mulai berjualan sejak H+2 Lebaran, bahkan pedagang yang beragama nonmuslim dalam setiap hari selalu berjualan.