Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan komitmen Indonesia untuk mempererat kerja sama strategis dengan Turki di berbagai bidang, mulai dari infrastruktur energi, hingga industri kesehatan.
Dalam pernyataan bersama seusai melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Erdogan di Ankara, Kamis, Presiden Prabowo menyebut bahwa Indonesia terbuka terhadap partisipasi aktif Turki dalam pembangunan infrastruktur nasional, khususnya sektor energi.
“Saya terbuka agar Turki ikut dalam pembangunan infrastruktur energi di Indonesia,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden juga mengundang perusahaan-perusahaan Turki untuk turut berinvestasi dalam sektor strategis seperti industri baterai, energi terbarukan, pertahanan, dan tekstil.
Ia menegaskan pentingnya menyelesaikan Bilateral Investment Treaty dan Preferential Trade Agreement (PTA) antara kedua negara dalam waktu dekat sebagai landasan awal memperkuat hubungan ekonomi.
“Kami telah menginstruksikan menteri perdagangan masing-masing untuk menyelesaikan preferential trade agreement sebagai langkah awal menuju kemitraan ekonomi yang sehat antara Turki dan Indonesia,” ujarnya.
Di bidang konstruksi, Presiden Prabowo mengapresiasi keterlibatan perusahaan Turki dalam proyek pembangunan 42 rumah sakit di Indonesia.
Kepala Negara menyambut baik kerja sama yang telah berjalan dan mendorong peningkatan kolaborasi dalam sektor kesehatan.
“Kami sangat mengapresiasi perusahaan konstruksi Turki yang ikut membangun 42 rumah sakit di Indonesia. Kolaborasi di bidang kesehatan sangat penting, termasuk dalam produksi bersama vaksin yang dibutuhkan oleh kedua negara,” katanya.