Jambi (ANTARA) - Festival Menyumbun Kampung Laut di Kabupaten Tanjung Jambung Timur kembali digelar dan akan dilaksanakan pada 23-24 Juni 2019.
"Festival ini sempat tertunda, seharusnya April 2019 lalu, namun karena bertepatan dengan Pemilu, sehingga diundur dan diputuskan pada akhir Juni ini," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Tanjung Jabung Timur Mahasin ketika dihubungi dari Jambi, Kamis.
Kegiatan festival rutin masyarakat Kampung Laut di Kecamatan Kuala Jambi Provinsi Jambi itu merupakan kegiatan festival panen sumbun atau sejenis kerang yang biasa muncul pada saat air laut surut. Biasanya jenis kerang itu muncul pada bulan April hingga Juni.
Pada kegiatan Festival Menyumbun tersebut akan melibatkan masyarakat dan juga sejumlah pemangku amanah, termasuk pemerintah serta para penggerak pariwisata di Provinsi Jambi.
Kegiatan hari pertama pada Minggu (23/6) akan dibuka dengan kegiatan penampilan para talent pendukung festival dan perlombaan seduh kopi dari Komunitas 0741 Coffee yang dilanjut dengan kegiatan talkshow tentang kopi dan sumbun.
Sedangkan hari kedua, Senin (24/6) akan menjadi puncak Festival Menyumbun Kampung Laut. Kegiatan yang rencananya akan dihadiri oleh Gubernur dan Kapolda Jambi tersebut puncaknya berupa panen kerang Sumbun di pantai Kampung Laut. Panen sumbun dilakukan mulai pukul 13.00 WIB pada saat air surut.
Tahun ini, kegiatan Festival Menyumbun Kampung Laut dipadukan dengan kegiatan seduh kopi yang dimotori oleh Komunitas 0741 Coffee yang juga merupakan bagian dari promosi kopi Jambi.
Festival Menyumbun Laut digelar mulai tahun 2014 dan 2015, merupakan salah satu kegiatan pariwisata di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Dan baru kembali digelar tahun 2019.
"Tahun ini memang ada yang beda, dipadukan dengan seduh kopi. Asyik menikmati kopi di pantai," kata Mahasin.
Kegiatan yang akan dihadiri ribuan orang tersebut merupakan salah satu kegiatan pengembangan potensi wisata kawasan perairan timur Provinsi Jambi yang memiliki potensi wisata dan kekhasan.
Pada kegiatan itu, sebanyak 30 komunitas penggerak pariwisata di Provinsi Jambi juga diundang untuk hadir sekaligus merupakan bagian sinergitas dalam pengembangan potensi wisata di Provinsi Jambi.