Semarang (ANTARA) - Perusahaan angkutan penyeberangan PT Dharma Lautan Utama memberikan sosialisasi keselamatan berlayar kepada ratusan penumpang agar semua unsur, khususnya pengguna transportasi mengetahui hak dan kewajibannya guna mewujudkan budaya keselamatan berlayar di masyarakat.
Sosialisasi keselamatan dalam rangka peringatan Hari Nusantara 2019 dengan tema "Berlayar Aman, Berlayar Menyenangkan" itu berlangsung di terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Sabtu malam (14/12).
Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama, Erwin H Poedjono, mengatakan, melalui sosialisasi keselamatan ini mereka ingin mengedukasi masyarakat, khususnya penumpang kapal agar lebih mengerti mengenai hal-hal yang harus dilakukan sebelum keberangkatan maupun saat berada di atas kapal yang berlayar.
"Harapan kami kegiatan ini sering dilakukan sehingga bisa tersosialisasikan dengan baik dan keselamatan akhirnya menjadi budaya keselamatan," katanya di sela kegiatan Sosialisasi Keselamatan.
Menurut dia, masyarakat bisa berperan aktif dalam sosialisasi keselamatan pelayaran, tidak hanya para pemangku kepentingan penyelenggara pelabuhan saja.
Dengan demikian, semua pihak penunjang keselamatan berlayar yakni pihak operator, regulator, fasilitator, dan pengguna transportasi memiliki tanggung jawab bersama.
"Pada prinsipnya, keselamatan pelayaran menjadi tanggung jawab kita semua," ujarnya.
Ada beberapa hal yang harus diketahui pengguna transportasi laut guna mewujudkan keselamatan dan kenyamanan berlayar seperti membeli tiket kapal di tempat-tempat yang resmi ditunjuk, tidak membawa barang-barang berbahaya atau yang dilarang sesuai perundang-undangan yang berlaku, dan tidak berebut atau berdesakan karena masing-masing penumpang sudah mmiliki nomor kursi.
Selama pelayaran, para penumpang diminta menaati semua peraturan dan mengetahui letak alat-alat keselamatan, mengetahui jalur evakuasi, serta tidak merusak properti di kapal.
Ia mengungkapkan hingga saat ini masih terjadi pelanggaran ringan yang dilakukan penumpang ketika berada di atas kapal, meskipun jumlahnya tidak banyak.
"Pelanggaran-pelanggaran yang sifatnya ringan, tapi punya potensi risiko antara lain, masih ada penumpang yang duduk di reling kapal atau penumpang yang berada di dalam mobil selama berlayar sehingga langyng kita tegur serta minta untuk naik ke atas," katanya.
Sosialisasi keselamatan itu juga diisi lomba mengenakan jaket penyelamat oleh para penumpang dengan berbagai hadiah menarik.