Bandarlampung (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni akan menambah loket pembelian tiket kapal feri di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, untuk menghindari penumpukan penumpang dan kendaraan yang akan menyeberang ke Pelabuhan Merak, Banten.
General Manager PT ASDP Cabang Bakauheni, Hasan Lessy, saat dihubungi dari Bandarlampung, Selasa, menjelaskan, pihaknya telah menambah dan menyiapkan 17 loket penumpang pejalan kaki dan vending machine sebanyak 16 unit, 12 loket kendaraan roda dua dan 17 loket kendaraan roda empat.
“Jadi sudah kami siapkan semua, sarana dan prasarana, fasilitas pendukung dan peningkatan pelayanan guna menunjang kelancaran, kenyamanan dan ketertiban,” katanya.
Ia menjelaskan, untuk mendukung kelancaran pihaknya akan mengoperasikan sebanyak enam dermaga, yaitu dermaga 1, 2, 3, 5, 6 dan 7 (eksekutif). Untuk dermaga 4 masih dalam tahap renovasi secara menyeluruh dan diharapkan saat angkutan lebaran nanti dapat dioperasikan.
Sementara armada kapal yang disiapkan pada saat angkutan Natal dan Tahun Baru sebanyak 59 kapal. Dalam sehari 28 sampai 30 kapal yang beroperasi namun pada saat peak season (padat) 30 sampai 34 kapal dengan pencapaian 144 trip/hari.
“Semoga dengan banyaknya kapal dan dermaga yang dioperasikan, penambahan loket ini bisa meminimalisir kepadatan yang akan terjadi pada saat arus mudik Natal dan Tahun Baru 2020,” katanya.
Ia menjelaskan, salah satu persiapan yang akan dilakukan jelang layanan angkutan Natal dan Tahun Baru, yaitu melakukan rekayasa alur lalu lintas bagi kendaraan roda 2 dan roda 4 yang masuk ke pelabuhan Bakauheni. Hal ini dilakukan berdasarkan evaluasi tahun lalu saat angkutan Lebaran 2019, karena terjadi stagnasi (kemacetan) di pintu masuk pelabuhan yang menyebabkan antrian panjang.
Selain itu juga tingginya animo masyarakat yang ingin menikmati layanan dermaga eksekutif menambah kondisi antrian yang semakin panjang.
Infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang telah beroperasi secara penuh dari Palembang (Kayu Agung) sampai Bakauheni membuka peluang terjadinya percepatan pergerakan kendaraan dan penumpang untuk sampai di Pelabuhan Bakauheni. Hal ini akan diantisipasi oleh PT ASDP dan Hutama Karya sebagai pengelola Tol Trans Sumatera dan juga instansi terkait.
“Kami akan berkoordinasi dengan Hutama Karya jika telah terjadi kepadatan dan antrian panjang di pintu masuk pelabuhan maka kendaraan akan dikeluarkan dari tol Bakauheni Selatan melalui jalan arteri (nasional) dan jika diperlukan (situasional) kendaraan sudah dikeluarkan melalui jalur keluar tol Kalianda,” ungkapnya
Hasan Lessy juga mengimbau pengguna jasa agar memastikan kecukupan saldo e-Money agar terwujudnya kelancaran dan kenyamanan pembelian tiket di masing-masing loket dan untuk pembayaran non tunai (cashless) saat ini pihaknya bekerja sama dengan Bank Himbara (BNI, BRI, BTN dan Mandiri).