Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Pembinaan Karir SSDM Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, mengatakan, mereka tengah mengembangkan sistem aplikasi pencarian kandidat untuk menduduki berbagai jabatan di lingkungan Markas Besar Kepolisian Indonesia.
"(Aplikasi) sudah diterapkan. Namun (aplikasi) masih terus disempurnakan," kata dia, saat dihubungi, di Jakarta, Selasa.
Ia menyebut sistem ini memberikan nilai berdasarkan kompetensi. Diharapkan dengan penerapan sistem ini, kandidat yang terpilih lebih berkualitas karena penilaian dilakukan secara elektronik melalui aplikasi itu.
Baca juga: IPW ingin pimpinan KPK bersih dari figur bermasalah
"Pemetaan (kandidat) kami buat per lima tahun. Kalau selama ini hanya hasil penentuannya saja," katanya.
Ia menjelaskan, dalam mencari kandidat-kandidat terbaik untuk jabatan-jabatan strategis di Kepolisian Indonesia, mereka memetakan personel berdasarkan tahun angkatan kelulusan di Akademi Kepolisian.
Baca juga: Pimpinan KPK yang baru - Polri yakin hubungan dengan KPK semakin solid
"Di lapis pertama, kami petakan siapa-siapa saja (lulusan) Akademi Kepolisian (pada) 1988 hingga 1993. Ini untuk kandidat kapolri-wakapolri," katanya.
Lalu untuk tingkatan berikutnya, mereka memetakan kandidat terbaik lulusan Akademi Kepolisian (pada) 1994 hingga 1998. "Ini yang lapis kedua," katanya.
Kemudian mereka juga mencari kandidat-kandidat terbaik dari lulusan Akademi Kepolisian (pada) 1999 hingga 2004.
Ia menjelaskan ada 11 indikator yang digunakan untuk mencari para kandidat terbaik. "Untuk mewujudkan SDM yang unggul, yang terpilih adalah yang unggul, rekam jejak harus tercatat dengan baik. Ada 11 indikator yang kami nilai," katanya.
Baca juga: Sembilan perwira tinggi Polri ikut seleksi calon pimpinan KPK
Mereka juga akan menjaring 30 polisi terbaik dari tiga angkatan kelulusan Akademi Kepolisian, yakni lulusan 2017 hingga 2019 melalui sistem manajemen talenta Kepolisian Indonesia.
"Kumpulan terbaik 30 besar (lulusan) Akademi Kepolisian. Nantinya untuk mengisi jabatan-jabatan manajerial di tingkat menengah. Yang terbaik di antaranya, akan dikerucutkan lagi untuk jabatan manajerial puncak," katanya.