Jambi (ANTARA) - Dampak wabah virus corona di Wuhan, China yang kini merebak ke beberapa negara lainnya berpengaruh kepada pengiriman udang belalang dari Provinsi Jambi.
“Sejak 25 Januari 2020, pengiriman udang belalang menurun signifikan, hal ini disebabkan oleh merebaknya wabah virus corona,” kata Kasi Pengawasan, Pengendalian, Data dan Informasi (Wasdalin) Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Jambi, Paiman di Jambi, Senin.
Penerbangan tujuan luar negeri semakin berkurang, terutama ke China. Hal tersebut merupakan faktor utama menurunnya jumlah pengiriman udang belalang. Karena udang belalang tersebut sebagian besar diekspor ke China dan beberapa negara lainnya seperti Singapura dan Hongkong.
Dijelaskan Paiman, penurunan yang cukup signifikan pada pengiriman harian. Biasanya dalam satu hari pengiriman udang belalang tersebut 20 sampai 25 kali pengiriman. Saat ini dalam satu hari hanya terdapat dua hingga tiga kali pengiriman.
“Udang yang dikirimpun menurun, biasanya dalam satu kali pengiriman terdapat 20 sampai 25 koli, saat ini hanya terdapat sepuluh koli, bahkan ada yang hanya mengirimkan dua koli,” kata Paiman.
Sementara itu, bila dibandingkan dengan pengiriman perbulan, penurunan yang terjadi tidak begitu signifikan. Karena pada awal bulan Januari 2020, pengiriman udang belalang tersebut masih normal.
Berdasarkan data dari BKIPM Jambi. Pada Januari 2019 pengiriman udang belalang terjadi sebanyak 362 kali dengan jumlah belalang yang dikirim sebanyak 250.300 ekor. Pada bulan Februari 2019 terjadi pengiriman sebanyak 308 kali dengan jumlah udang yang dikirim 194.450 ekor, dan pada Desember 2019 pengiriman udang belalang sebanyak 387 kali dengan jumlah udang yang dikirim 333.270 ekor.
Bila dibandingkan dengan Januari 2020, pengiriman udang belalang menurun, dimana pada Januari 2020 pengiriman udang belalang sebanyak 305 kali dengan jumlah udang yang dikirim sebanyak 258.535 ekor. Dan pada Februari 2020, dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 9, baru terdapat 36 kali pengiriman dengan jumlah udang yang dikirim hanya 12.800 ekor.
Menurut Paiman, jika melihat situasi saat ini, kondisi menurunnya pengiriman udang belalang tersebut akan bertahan selama satu hingga dua bulan ke depan.
Meski Negara tidak mendapat kerugian terhadap menurunnya pengiriman udang belalang tersebut. Namun dari sektor Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) secara otomatis juga menurun. Karena berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 75 tahun 2015, dalam setiap pengiriman udang belalang tersebut, PNBP-nya 20 rupiah per-ekor.