Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo ingin potensi nikel Indonesia yang terbesar di dunia dipromosikan dalam ajang Hanover Messe 2020 yang akan digelar pada 20 - 24 April 2020 di Jerman.
“Dan juga kita memiliki potensi nikel terbesar di dunia yang nanti bisa menghasilkan lithium baterai yang berperan pada energi masa depan,” kata Presiden.
Baca juga: Kemenperin bakal boyong 170 industri ke Hannover Messe 2020
Ia menekankan pentingnya persiapan serinci mungkin untuk mengikuti ajang Hanover Messe 2020 karena waktu penyelenggaraannya yang tinggal 2 bulan lagi.
“Sehingga betul-betul persiapan yang matang tampilkan wajah Indonesia sebagai negara emerging yang telah melakukan transformasi ekonomi ke industri 4.0 yang berbasis riset dan inovasi penting untuk kita tampilkan,” katanya.
Baca juga: RI siap kolaborasi investasi hingga teknologi di Hannover Messe 2020
Presiden menambahkan Indonesia yang tercatat menjadi negara mitra resmi atau “official partner country” pertama di Asia dalam ajang Honover Messe, harus benar-benar bisa mengambil manfaat dari peran tersebut.
“Harus diambil manfaat peluangnya bagi peningkatan ekonomi negara kita. Dan juga sebagai pintu masuk promosi perdagangan pariwisata dan investasi,” katanya.
Baca juga: Pengusaha Indonesia diundang pameran teknologi Hannover Messe 2020
Presiden Jokowi mendapatkan laporan bahwa Hanover Messe tahun ini akan diikuti oleh 91 negara dan dihadiri lebih dari 200.000 pengunjung.
“Sebanyak 68 persen adalah CEO-CEO perusahaan besar dan diperkirakan akan mendorong sekitar 6,5 juta kontak bisnis,” katanya.
Hannover Messe merupakan pameran internasional tahunan terbesar di sektor teknologi industri yang berfokus pada isu terkait dengan industrial automation and IT (Industry 4.0), energy and environmental technologies, energy efficiency, research and technology transfer, robotics, cobots atau co-robots, dan isu terkini lainnya.
Baca juga: Menperin: RI akan ada di panggung utama Hannover Messe 2020
Baca juga: Indonesia menjadi negara mitra Hannover Messe 2020