Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan ini masih melanjutkan tren positif beberapa hari terakhir.
"Bank Indonesia terus melakukan koordinasi dengan para pengusaha untuk bersama-sama melakukan intervensi. Intervensi Bank Indonesia melalui pasar valas dan obligasi di perdagangan DNDF, sedangkan pengusaha dengan cara menjual dolar AS yang masih tersimpan, sehingga kepanikan pasar sedikit berkurang," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Rupiah menguat, terkerek efek stimulus besar-besaran pemerintah AS
Dari eksternal, Senat AS menyetujui paket stimulus 2 triliun dolar AS untuk mengimbangi dampak ekonomi dari pandemi COVID-19. DPR AS diperkirakan juga akan langsung menyetujui paket stimulus tersebut.
Di sisi lain, negara-negara anggota G-20 dalam pertemuan di minggu ini berjanji akan menggelontorkan dana sebesar 5 triliun dolar AS yanf bertujuan untuk menggeliatkan roda ekonomi akibat dampak dari wabah COVID-19 sehingga ekonomi bisa stabil kembali.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp16.105 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp16.070 per dolar AS hingga Rp16.235 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Jumat pagi menguat signifikan 110 poin
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp16.230 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp16.328 per dolar AS.