Jambi (ANTARA) - Pendamping Desa di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi mengawal penyaluran bantuan langsung tunai yang bersumber dari Dana Desa kepada masyarakat terdampak pandemi COVID-19.
“Seluruh pendamping desa kita instruksi-kan untuk mengawal penyaluran BLT D tersebut, dibuktikan dengan dokumentasi saat penyerahan,” kata Koordinator Pendamping Desa Kabupaten Batanghari Akmal di Batanghari, Minggu.
Pengawalan penyaluran BLT DD tersebut bertujuan untuk memastikan BLT di salurkan sesuai dengan data penerima, selain itu juga untuk mengawasi penyaluran BLT DD. Serta jika terdapat warga yang belum terakomodir untuk dapat di verifikasi.
Selain melakukan pengawalan, Akmal menghimbau masyarakat di daerah itu untuk melapor jika ada oknum perangkat desa yang bermain terhadap penyaluran BLT DD tersebut. Seperti nilai uang yang di salurkan jumlahnya di kurangi dan ada warga yang lebih berhak tidak mendapatkan bantuan tersebut.
“Sejauh ini tidak ada kendala dan masalah dalam penyaluran BLT DD tersebut, namun kita tetap memperingatkan seluruh pihak agar bantuan tersebut di salurkan sesuai dengan aturan yang di tetapkan oleh pemerintah,” kata Akmal.
Saat ini penyaluran BLT DD di daerah itu telah memasuki penyaluran tahap ke dua. Pada tahap pertama ada 14.148 Kepala Keluarga (KK) yang menerima bantuan BLT DD tersebut. Yang tersebar di 110 desa dan delapan kecamatan di daerah itu. Dan total bantuan yang telah di salurkan pada tahap pertama berjumlah Rp8,48 miliar.
Pada tahap kedua ini, 80 desa dari 110 desa yang tersebar di delapan kecamatan di daerah itu telah menyalurkan BLT DD tersebut. Diantaranya 11 desa di Kecamatan Mersam, 12 desa di Kecamatan Pemayung, 15 desa di Kecamatan Muara Bulian, 12 desa di Kecamatan Muara Tembesi, 11 desa di Kecamatan Batin XXIV, tiga desa di Kecamatan Bajubang, 10 desa di Kecamatan Maro Sebo Ulu dan enam desa di Kecamatan Maro Sebo Ilir.
“Pada tahap pertama bantuan diberikan sebesar Rp600 ribu dan pada tahap kedua sebesar Rp300 ribu per-kepala keluarga,” kata Akmal.
BLT DD tersebut diberikan kepada warga yang ter-dampak pandemi COVID-19 yang belum menerima bantuan kesejahteraan sosial dari pemerintah. Dengan harapan seluruh masyarakat yang perekonomian-nya ter-dampak pandemi COVID-19 dapat terbantu.