Washington (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo pada Rabu (15/7) membuat pernyataan yang mengecilkan semangat mengenai kemungkinan pertemuan AS berikutnya dengan Korea Utara.
"Sekarang Juli. Saya pikir itu tidak mungkin dilakukan, tetapi jika itu sesuai, kami pikir kami dapat membuat kemajuan menyangkut bahan pembicaraan dan cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mempertemukan Presiden Trump dengan Pemimpin Kim. Saya yakin bahwa Korea Utara dan Presiden Trump akan menemukan cara demi kepentingan terbaik kita," ujar Pompeo dalam forum Economic Club of New York.
Dia merujuk pada pembicaraan tentang pertemuan puncak berikutnya antara Trump dan Kim sebelum pemilihan presiden AS pada November, yaitu saat Trump mengincar masa jabatan kedua.
Pompeo juga mengatakan dalam wawancara dengan laman berita The Hill bahwa pihak Korea Utara telah "memilih untuk tidak melakukan upaya menuju penyelesaian masalah".
Dalam interaksi daring dengan Economic Club of New York, Pompeo kemudian mengatakan ada lebih banyak diskusi dengan Korea Utara daripada yang diketahui publik dan dia berharap diskusi tingkat pejabat tinggi bisa berlangsung dalam waktu dekat.
Trump dan Kim sudah bertemu tiga kali, sekali pada 2018 dan dua kali pada 2019, tetapi gagal membuat kemajuan menyangkut seruan AS agar Korea Utara menghentikan program senjata nuklirnya maupun tuntutan Pyongyang agar sanksi internasional terhadap Korut dihentikan.
Trump mengatakan, dalam sebuah wawancara pada 7 Juli, ia akan bersedia melakukan pertemuan puncak berikutnya jika ia pikir pertemuan itu akan bermanfaat.
Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, pekan lalu menyatakan bahwa pertemuan lanjutan antara kakaknya dan Trump tidak mungkin terjadi tahun ini. Namun, ia mengatakan "kejutan mungkin saja terjadi".
Sumber: Reuters
Baca juga: Adik Kim Jong Un: Korut tak berniat ancam AS
Baca juga: Presiden Korsel serukan penyelenggaraan KTT AS-Korut sebelum pemilu
Baca juga: Korea Utara emoh bertemu AS
Upaya membangun perdamaian dan denuklirisasi di Semenanjung Korea