Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka jatuh pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena aksi ambil untung dari kenaikan sehari sebelumnya, setelah para pelaku pasar bereaksi terhadap pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara dengan nada optimis di Pertemuan Tahunan Virtual Asosiasi Ekonomi Bisnis Nasional pada Selasa (6/10/2020). Powell mencatat bahwa pemulihan ekonomi telah berlangsung lebih cepat dari yang diharapkan.
Dia juga mencatat bahwa prospeknya masih sangat tidak pasti karena tergantung pada pengendalian penyebaran COVID-19.
Namun penurunan emas lebih lanjut tertahan oleh meningkatnya ekspektasi bahwa anggota parlemen AS akan menyetujui undang-undang stimulus baru untuk mengatasi dampak ekonomi dari virus corona.
Emas cenderung mendapat keuntungan dari langkah-langkah stimulus yang luas dari pemerintah dan bank sentral karena secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
“Penopang utama dukungan pasar (emas) ini berlanjutnya optimisme adanya paket stimulus tambahan virus corona,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, seperti dikutip Reuters.
"Tema erosi stimulus yang sedang berlangsung dari jumlah uang beredar dengan menyuntikkan langkah-langkah fiskal dan moneter tambahan ke dalam pasar, melemahkan dolar dan mendukung emas," tambah Meger.
Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Selasa (6/10/2020) bahwa defisit perdagangan AS meningkat menjadi 67,1 miliar dolar AS pada Agustus, level tertinggi dalam 14 tahun dan peningkatan hampir enam persen dari angka defisit Juli.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 63,9 sen atau 2,6 persen menjadi ditutup pada 23,921 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 34,4 dolar AS atau 3,8 persen menjadi ditutup pada 870,3 dolar AS per ounce.