Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan RI pada September 2020 mengalami surplus 2,44 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 14,01 dan impor 11,57 miliar dolar AS, sehingga Indonesia mengalami surplus untuk kelima kalinya tahun ini sejak Mei 2020.
Baca juga: BPS catat neraca perdagangan Agustus 2020 surplus 2,33 miliar dolar AS
Suhariyanto memaparkan perdagangan Indonesia mengalami surplus dengan beberapa negara pada bulan ke sembilan tahun ini, di antaranya dengan Amerika Serikat surplus 1,08 miliar dolar AS, India surplus 562,5 juta dolar AS, dan dengan Filipina surplus 491,2 juta dolar AS.
Namun perdagangan dengan beberapa negara juga mengalami defisit pada periode tersebut, yakni dengan China defisit 879 juta dolar AS, Ukraina 140 juta dolar AS, dan dengan Brazil 119 juta dolar AS.
Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia pada Januari hingga September 2020 mengalami surplus 13,51 miliar dolar AS. Angka tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang angkanya defisit.
Baca juga: BI: Neraca pembayaran triwulan II surplus, topang ketahanan RI
“Selama September kita surplus 2,4 miliar dolar AS. Bisa saya simpulkan bahwa ekspor mulai meningkat, ekspor industri juga mulai bergerak, impor bahan baku dan barang modal juga baik. Mari kita bersama berupaya agar perekonomian Indonesia semakin membaik,” pungkas Suhariyanto.
Diketahui neraca perdagangan RI pada Mei mengalami surplus 2,09 miliar dolar AS, Juni surplus 1,27 miliar dolar AS, Juli surplus 3,26 miliar dolar AS, dan Agustus surplus 2,33 miliar dolar AS.
Surplus yang terjadi pada September 2020 adalah surplus terbesar selama lima bulan terakhir.
Baca juga: IHSG Kamis berpeluang menguat seiring rilis neraca perdagangan