Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto menyampaikan bahwa nilai ekspor November 2020 menjadi yang tertinggi sepanjang 2020 yakni sebesar 15,28 miliar dolar AS, yang mana angka tersebut naik jika dibandingkan bulan sebelumnya, maupun dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Nilai ekspor tersebut bahkan merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2018, di mana angka ekspornya kala itu mencapai 15,91 miliar dolar AS.
Baca juga: Kemenperin apresiasi PT INKA tembus pasar ekspor
Suhariyanto memaparka, kenaikan ekspor pada November 2020 jika dibandingkan bulan sebelumnya terjadi karena adanya kenaikan ekspor migas sebesar 24,26 persen dan ekspor non migas juga mengalami kenaikan sebesar 5,56 persen.
Untuk sektor non-migas, terdapat beberapa komoditas yang ekspornya meningkat cukup tajam di antaranya adalah lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar dan mineral, besi dan baja, bijih terah dan abu logam, serta mesin dan peralatan.
Nilai ekspor november 2020 jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu mengalami kenaikan lebih tajam dibandingkan tahun lalu karena didorong oleh kenaikan ekspor non-migas yang meningkat sebesar 12,41 persen, sementara ekspor migasnya mengalami penurunan 26,27 persen.
Baca juga: Sritex ekspor perdana seragam militer ke Filipina
Menurut sektornya, Suhariyanto menambahkan bahwa seluruh sektor memberikan kontribusi positif terhadap ekspor nasional, di mana ekspor sektor migas secara month to month (mom) mengalami peningkatan 24,26 persen, pertanian naik 6,33 persen, industri pengolahan naik 2,95 persen, pertambangan naik 25,08 persen.
Dengan demikian, secara kumulatif, total ekspor sejak Januari-November 2020 sebesar 146,78 miliar dolar AS. Angka tersebut masih mengalami penurunan tipis sebesar 4,22 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.