Jambi (ANTARA) - Para dosen dan mahasiswa Universitas Jambi berperan dalam mengedukasi warga Provinsi Jambi menjelang Pilkada serentak 2020.
Hampir dalam setiap tahapan Pilkada, insan Unja terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan sosialisasi dan pendidikan politik kepada masyarakat untuk berpartisipasi sebagai pemilih pada pesta demokrasi itu.
Kiprah insan Unja yang tetap menjaga independensi, berperan memberikan informasi dan pelajaran politik bagi masyarakat baik melalui lembaga penggiat pendidikan demokrasi maupun andil dalam mendukung tahapan Pilkada serentak.
Salah satunya Muhammad Farisi, pengajar Fakultas Hukum Unja tersebut menjadi motor kegiatan di Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi (Kopipede) Provinsi Jambi. Lembaga itu sejak jauh-jauh hari melakukan edukasi politik kepada masyarakat, termasuk kepada pemilih millenial dan pemilih pemula.
Farisi juga kerap menjadi moderator dalam kegiatan debat publik pemilihan gubernur dan pemilihan bupati yang digelar oleh KPU Provinsi maupun kabupaten/kota di Jambi.
Selain itu sejumlah pakar politik Unja juga kerap menjadi panelis dalam kegiatan debat terbuka Pilgub dan Pilbup tersebut.
Selain itu peranan Unja dalam mengedukasi masyarakat menjelang Pilkada 2020 antara lain dengan imbauan Rektor Unja Prof Drs H Sutrisno yang mengajak warga Jambi untuk memberikan suara atau hak pilihnya ke TPS pada 9 Desember 2020 mendatang baik untuk pemilihan gubernur maupun bupati dan wali kota di Jambi.
Hal itu disampaikan oleh rektor Unja pada wawancara dengan TVRI Jambi beberapa waktu lalu. Ia menyebutkan Pemilu merupanan tahapan dan proses demokrasi yang harus didukung oleh masyarakat untuk menentukan pemimpin secara demokratis sesuai dengan aturan yang ada.
Dalam kesempatan itu, Rektor juga meminta agar mendukung Pemilu Serentak 2020 dengan penerapan protokol kesehatan untuk pencegahan COVID-19 baik dalam tahapan sebelum, saat pelaksanaan pencoblosan hingga proses penghitungan dan penetapan hasil Pilkada Serentak 2020.
Ia juga mengimbau kepada para mahasiswa Unja asal Jambi untuk memberikan hak pilihnya di TPS untuk memastikan terpilihnya pemimpin Jambi untuk lima tahun ke depan.