Jakarta (ANTARA) - Ketua Panitia Olimpiade Paris 2024 Tony Estanguet menyatakan keputusan mempertandingkan breakdancing dalam pesta olahraga akbar itu untuk memikat generasi muda serta menumbuhkan lebih banyak penonton di era internet.
Breakdancing jadi satu dari empat cabang olahraga baru yang dipertandingkan dalam Olimpiade Paris 2024 bersama selancar, skateboarding dan panjat dinding setelah diratifikasi Komite Olimpiade Internasional awal bulan ini.
Kendati dipertandingkannya breakdancing menuai kritik, Estanguet mengklaim banyak respon yang cenderung mendukung.
"Yang membuat kami tertarik terhadap olahraga ini adalah daya pikatnya terhadap generasi muda. Ini olahraga yang banyak dikonsumsi lewat platform digital, terutama oleh generasi muda," kata Estanguet dalam wawancara yang diturunkan Reuters, Kamis malam.
"Sungguh impresif apa yang dilakukan para atlet secara teknik maupun fisik, itulah yang membuat kami tertartik dengan olahraga ini dan umpan balik yang berdatangan sejauh ini cukup bagus."
"Tentu saja ada beberapa kritik, tetapi secara keseluruhan... Dari beberapa wilayah di Prancis, ada respon positif atas dipertandingkannya breakdancing sebagai olahraga baru," ujarnya menambahkan.
Estanguet menyatakan pihak panitia selama ini memang berusaha mencari cabang olahraga baru untuk memperluas daya jangkau Olimpiade Paris 2024 dan breakdancing dianggap memenuhi syarat karena pernah diikutsertakan dalam Olimpiade Remaja 2018 di Buenos Aiers.
"Kami menemukan panjat dinding, skateboarding, selancar dan breakdancing, sehingga kami menambahkan ajang yang datang dari dunia berbeda, dengan penggemar yang mungkin memang tidak bertautan langsung dengan penikmat Olimpiade pada umumnya," kata Estanguet.
"Keputusan ini akan membuka kesempatan kami memperluas daya jangkau penggemar dan penonton," ujarnya melengkapi.
Breakdancing masuk Olimpiade Paris untuk pikat generasi muda
Jumat, 18 Desember 2020 7:42 WIB