Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas optimistis Arab Saudi akan membuka penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 Masehi meski hingga saat ini otoritas kerajaan belum bisa memberikan kepastian imbas pandemi COVID-19 yang masih masif.
Faktor lain yang membuat Yaqut optimis bahwa pemerintah Kerajaan Arab Saudi berencana akan membuka penerbangan internasional pada 17 Mei 2021. Berbeda dengan tahun lalu di mana otoritas Arab Saudi menutup segala penerbangan luar negeri termasuk saat musim haji.
Kendati masih dilanda kegamangan, Pemerintah Indonesia telah menyusun beberapa skenario penyelenggaraan ibadah haji apabila di tengah jalan pemerintah Arab Saudi membuka akses ke Tanah Suci bagi jamaah asal Indonesia.
Baca juga: Arab Saudi tambah 10.000 kuota haji Malaysia
Baca juga: Calon haji Aceh diminta tak terpengaruh hoaks penundaan berangkat
Adapun skenario yang dipersiapkan Kemenag yakni skema mengenai protokol kesehatan dalam perspektif internasional, artinya mengacu pada protokol yang berlaku secara global di banyak negara.
Kemudian skenario yang disiapkan seperti pergerakan jamaah di Tanah Suci, durasi masa tinggal, hingga aspek ibadah haji di masa pandemi.
"Seberapa pun tipis kemungkinannya, kami tetap menyiapkan penyelenggaraan ibadah haji. Kami terus merespon dengan langkah terukur, kita sudah siap apabila pemerintah Arab Saudi membuka untuk kita," katanya.
Di satu sisi, Kemenag juga terus berkomunikasi dengan sejumlah pihak seperti Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Menteri Urusan Haji dan Umrah, dan lembaga-lembaga terkait lainnya untuk memastikan soal ibadah haji tahun ini..
"Kami di Kementerian Agama terus melakukan upaya-upaya yang progresif untuk mempersiapkan penyelenggaraan ibadah haji 1442H/2021M," kata dia.*
Baca juga: Arab Saudi tunda umrah setelah Idul Fitri tahun ini
Baca juga: Menag sebut pihaknya terus lakukan persiapan penyelenggaraan haji