Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo dijadwalkan membuka Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) secara virtual, Kamis (8/4).
Terkait dengan peserta kegiatan di lokasi munas dan mukernas, panitia hanya mengundang semua internal PKB dan para alim ulama.
Faisol menjelaskan bahwa Munas Alim Ulama dan Mukernas PKB adalah agenda rutin partai, keduanya saling menopang satu sama lain.
Baca juga: Cak Imin minta restu gelar Munas Alim Ulama ke Pengasuh Lirboyo Kediri
Munas Alim Ulama rutin diselenggarakan PKB karena partai ini lahir dan besar di tangan para ulama. Sementara itu, agenda Mukernas PKB bertujuan mengonsolidasi isu-isu strategis kepartaian, terutama menyiapkan ikhtiar PKB menghadapi pemulihan ekonomi kesehatan dan sosial.
Para alim ulama yang diundang, di antaranya adalah kiai Nahdlatul Ulama (NU) serta tokoh-tokoh bangsa yang selama ini berkontribusi penuh ikut menjaga keutuhan bangsa dan negara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Karena PKB lahir dari rahim ulama dan kiai, Munas Alim Ulama didedikasikan untuk beliau-beliau yang selama ini istikamah mengawal NU," kata Faisol.
Sejumlah isu utama yang akan dibahas dalam Munas Alim Ulama dan Mukernas PKB 2021 adalah implementasi Undang-Undang Pesantren dan aturan-aturan turunan, pemulihan ekonomi melalui UMKM pesantren, desain pendidikan pascapandemi, politik, kesejahteraan, dan isu-isu aktual lainnya.
Baca juga: Munas Alim Ulama PKB keluarkan lima rekomendasi