Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo meluncurkan Gerakan Cinta Zakat dan menyerahkan zakat kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Presiden mengatakan saat ini pembayaran zakat bisa dilakukan secara daring. Kepala Negara mengatakan zakat merupakan kewajiban umat Islam untuk berbagi rezeki kebahagiaan dengan saudara-saudaranya terutama mustahik.
Baca juga: MUI sebut zakat bisa didedikasikan untuk penanggulangan COVID-19
"Saya harapkan dana zakat yang dihimpun Baznas bisa dipergunakan sebaik-baiknya untuk membantu saudara-saudara kita yang mengalami kesulitan-kesulitan akibat pandemi COVID-19 dan juga membantu mengentaskan kemiskinan menyeluruh di negara kita," terangnya.
Pada kesempatan tersebut Presiden juga meluncurkan secara resmi Gerakan Cinta Zakat yang mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan zakat, infaq dan sedekah, serta memastikan penyalurannya tepat sasaran kepada mereka yang membutuhkan.
Baca juga: Kemenag ajak pegiat zakat bantu korban bencana di NTT
Presiden menyampaikan Gerakan Cinta Zakat sejalan dengan program pemerintah yang memiliki kerja sangat besar untuk mengentaskan kemiskinan, menangani musibah dan bencana serta menuntaskan program-program SDGs.
"Saya juga mengimbau seluruh pejabat negara BUMN swasta kepala daerah di seluruh tanah air untuk menunaikan zakat melalui amil zakat resmi, untuk membantu mewujudkan kesejahteraan dan juga memberikan keberkahan kepada kita semuanya," jelasnya.
Baca juga: Wapres dorong pengelola zakat tingkatkan kepercayaan masyarakat
Kepala Negara berharap zakat yang dikeluarkan seluruh pihak akan menyempurnakan ibadah puasa, menyempurnakan ketaqwaan dan ketaatan kepada Allah SWT.
"Dengan mengucap bismillahirohmanirohim saya luncurkan Gerakan Cinta Zakat pada siang hari ini," kata Presiden.
Baca juga: Baznas tetapkan nominal zakat fitrah Rp35.000 per orang
Baca juga: Jokowi: Pencegahan penyebaran pandemi harus jadi prioritas