Jambi (ANTARA) - Festival Candi Muaro Jambi yang merupakan agenda Kharisma Event Nusantara (KEN) di Provinsi Jambi yang dilaksanakan pada Juli 2021 diharapkan dapat membangkitkan perekonomian masyarakat.
"Tujuan dari pada even ini selain meningkatkan wisatawan juga berharap dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat mengingat perekonomian masyarakat masih terdampak oleh pandemi COVID-19," kata Erwin Ependi Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jambi di Jambi, Kamis.
Festival Candi Muaro Jambi tersebut dilaksanakan pada tanggal 29-31 Juli 2021 yang di selenggarakan secara hibrid. Yakni Secara langsung dan virtual karena dilaksanakan dalam masa pandemi COVID-19.
Dijelaskan Erwin Ependi Festival Candi Muaro Jambi tersebut melibatkan warga desa setempat secara langsung. Dengan harapan akan berdampak dalam peningkatan perekonomian masyarakat di sekitar kawasan Candi Muaro Jambi. Mengingat saat ini perekonomian masyarakat masih terdampak pandemi COVID-19.
Dengan dilibatkan-nya masyarakat di sekitar kawasan Candi Muaro Jambi diharapkan festival tersebut memiliki ciri khas tersendiri karena masyarakat akan menampilkan budaya dan kearifan lokal khas daerah itu. Serta masyarakat dapat merasakan bahwa mereka merupakan bagian dari festival tersebut.
"Festival Candi Muaro Jambi ini merupakan momen dan ajang bagi warga setempat untuk menampilkan budaya dan kearifan lokal yang ada agar dikenal oleh dunia," kata Erwin Ependi.
Festival Candi Muaro Jambi tersebut turut diharapkan dapat mendongkrak gairah pelaku usaha di bidang wisata. Seperti pengrajin, UMKM yang memproduksi makanan khas Jambi dan pelaku usaha oleh-oleh Jambi. Dimana selama pandemi COVID-19 para pelaku usaha di sektor wisata tersebut merupakan pelaku usaha yang sangat terdampak.
Selain Festival Candi Muaro Jambi, Festival Batanghari yang akan dilaksanakan pada September 2021 di kawasan Gentala Arasy juga masuk dalam kalender pariwisata nasional KEN tahun 2021. Penyelenggaraan festival yang masuk dalam kalender pariwisata nasional tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
"Festival ini juga merupakan upaya untuk membangkitkan perekonomian masyarakat serta yang lebih penting untuk melestarikan budaya, adat istiadat dan kearifan lokal masyarakat," kata Erwin Ependi.