Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar tidak ada lagi gesekan antara prajurit TNI dan anggota Polri pada masa yang akan datang.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam acara Prasetya Perwira (Praspa) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Tahun 2021 yang dilangsungkan secara virtual, namun tetap menghadirkan para lulusan terbaik dari masing-masing akademi militer dan kepolisian sebagai perwakilan.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo serta pejabat terkait lainnya.
"TNI dan Polri merupakan alat negara yang terdepan dalam menjaga pertahanan dan keamanan NKRI, oleh sebab itu TNI dan Polri harus terus bersinergi, harus terus berkoordinasi, harus bergotong royong untuk kepentingan bangsa, negara dan rakyat Indonesia," ujar Presiden Jokowi.
Terlebih dalam persaingan dunia yang semakin ketat, kekuatan bangsa yang sangat sentral, menurut Presiden Jokowi, adalah kesatuan dan persatuan.
"Kita tidak mungkin memenangkan kompetisi global jika tidak ada sinergi yang kokoh di dalam negeri. Keberagamaan sosial dan budaya harus dimanfaatkan sebagai kekuatan dan sumber inspirasi," kata Presiden.
Sehingga, Presiden minta seluruh komponen bangsa harus bersatu untuk menjadi "Indonesia incorporated" yang kokoh bersaing dalam kompetisi global
"Oleh karena itu, saya berpesan antara organisasi pemerintahan harus saling bersinergi dan saling mendukung, antara TNI dan Polri, dan komponen bangsa yang lain harus saling bersinergi untuk kebaikan dan kemajuan bangsa. Lebih khusus lagi antara anggota institusi TNI dan Polri harus sinergi, saling bahu-membahu dalam menjalankan tugas yang semakin berat," ujar Presiden menegaskan.
Menurut Presiden, krisis akibat pandemi COVID-19 dapat memperkokoh kepedulian dan kegotongroyongan unsur TNI dan Polri.
"Memperkokoh persatuan dan kebersamaan kita, mempercepat upaya untuk memperbaiki cara kerja kita, dan juga mempercepat pengembangan teknologi dan industri-industri kita," kata Presiden lagi.
Presiden pun berpesan agar para perwira remaja TNI dan Polri ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan krisis. "Dan belajar dari krisis ini untuk ikut serta memperkokoh kebersamaan berlandaskan Pancasila," ujar Presiden.
Sebanyak 700 orang perwira remaja TNI dan Polri dilantik dalam acara tersebut.
Rinciannya, 227 orang perwira remaja lulusan Akademi Militer, 101 orang perwira muda lulusan Angkatan Laut (AAL), 91 orang perwira remaja Angkatan Udara (AAU), dan 281 orang perwira remaja lulusan Akademi Kepolisian (Akpol).
Baca juga: Gubernur AAL ingatkan perwira remaja komitmen abdikan diri untuk NKRI
Baca juga: Lulusan Akmil ikuti Prasetya Perwira secara virtual