Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito menggelar kesiapan peralatan pendukung penanggulangan bencana dalam mengantisipasi puncak kemarau dan awal musim hujan tahun 2021.
Dalam kunjungannya itu, ia menyampaikan bahwa selain fungsi dan manfaat dari peralatan pendukung yang harus berjalan optimal, sumber daya dalam mengoperasikan peralatan juga harus ada.
"Saya memastikan kondisi peralatan dan kendaraan ini masih berfungsi optimal, selain itu sumber dayanya juga harus ada yang mampu mengoperasikan dengan baik," ujarnya.
Tidak hanya itu, Ganip juga melakukan pengecekan beberapa perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) antara lain Mobil Komunikasi Satelit (Komob), Fly Away, ACU 1000, Radio Codan, eLTE Rapid System dan Drone.
Fungsi dari teknologi itu, dijelaskan, antara lain untuk menyediakan koneksi internet, radio komunikasi, dan interkoneksi perangkat komunikasi.
Beberapa teknologi itu sudah tersebar ke daerah, salah satunya Mobil Komunikasi Satelit. Mobil tersebut sudah tersedia di seluruh 34 BPBD tingkat provinsi di Indonesia.
Ia berharap, kegiatan gelar kesiapan peralatan penanggulangan bencana ini diharapkan dapat digunakan dan diimplementasikan untuk mempercepat penanganan tanggap darurat bencana.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi pada bulan Agustus dan prakiraan curah hujan probabilistik diprediksi terjadi pada bulan September hingga November.
Dampaknya, bencana hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor berpotensi akan mengalami kenaikan angka kejadian.
Baca juga: Banjir di Tanah Bumbu rendam 127 rumah di empat desa
Baca juga: Kepala BNPB tinjau lokasi isolasi terpusat di Bali
Baca juga: BNPB resmikan Jembatan Kayu Gadang Pariaman
Baca juga: BNPB cek efektifitas alat peringatan dini longsor di Bangli