Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak menguat seiring pelaku pasar yang menunggu rilis data tenaga kerja Amerika Serikat.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, dolar AS masih memperlihatkan pelemahan setelah data tenaga kerja AS versi swasta untuk Agustus semalam dirilis mencapai 374 ribu, jauh di bawah ekspektasi 640 ribu.
"Ini mengindikasikan sektor tenaga kerja masih belum pulih seperti sebelum pandemi dan bisa menjadi alasan bank sentral untuk memperpanjang kebijakan suku bunga rendah," ujar Ariston.
Baca juga: Rupiah ditutup melemah, pelaku pasar tunggu rilis data tenaga kerja AS
Menurut Ariston, nilai tukar rupiah masih berpotensi menguat terhadap dolar AS hari ini dengan indikasi tersebut.
Namun, lanjutnya, penguatan mungkin terbatas karena pelaku pasar masih menunggu konfirmasi lebih lanjut dari data tenaga kerja AS versi pemerintah yang akan dirilis Jumat (3/9) malam.
"Indikasi yang sama dengan data dari swasta bisa mendorong pelemahan dolar AS lebih lanjut," kata Ariston.
Baca juga: Dolar AS melemah terimbas data ekonomi
Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 pada Rabu (1/9) bertambah 10.337 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,1 juta kasus.
Jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 653 kasus sehingga totalnya mencapai 133.676 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 16.394 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,78 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 189.571 kasus.
Terkait vaksinasi, jumlah warga yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 63,94 juta orang dan vaksin dosis kedua 36,34 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi menguat ke kisaran Rp14.230 per dolar AS dengan potensi resisten Rp14.250 per dolar AS.
Pada Rabu (1/9) kemarin, rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.283 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.268 per dolar AS.