Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan banyak lulusan program pemagangan menjadi pengusaha dan pekerja, dan program pemagangan menjadi salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk menekan pengangguran di Tanah Air
Hal itu disampaikan Menaker Ida saat membuka Sosialisasi Pemagangan Luar Negeri di Samarinda, Kalimantan Timur pada Senin (11/10/).
Baca juga: Menaker buka Sosialisasi Pemagangan Luar Negeri di Samarinda
Menaker menuturkan pemagangan merupakan bagian dari proses pelatihan dengan menempatkan peserta di perusahaan, sehingga mereka bisa merasakan situasi dan suasana bekerja.
"Jadi, pemagangan itu bagian dari pelatihan. Pemagangan bukan untuk mendapatkan tenaga kerja murah secara terselubung, bukan. Pemagangan adalah bagian dari proses pelatihan," ujarnya.
Ia mengatakan pemagangan luar negeri, khususnya ke Jepang sudah berlangsung sejak tahun 1993. Hingga saat ini peserta yang dikirim ke Jepang sudah mencapai 85.415 orang peserta.
Menurut dia, banyak mantan peserta yang mengikuti pemagangan di Jepang kemudian menjadi pengusaha sukses atau diterima dunia usaha, baik di Jepang maupun di dalam negeri.
"Mereka mulai dari pemagangan, kemudian bisa menjadi pekerja," kata Menaker Ida.
Ia menuturkan pemagangan di Jepang dihentikan sementara karena pandemi COVID-19. Pemerintah Jepang membatasi kehadiran warga negara asing, termasuk peserta pemagangan.
Namun, pihaknya sudah berkirim surat ke Pemerintah Jepang agar kembali membuka diri untuk pemagangan dari Indonesia. Hal itu seiring dengan perbaikan kondisi COVID-19 di Tanah Air.
"Kita sampaikan pandemi bisa kita kendalikan. Positivity rate turun, kita sampaikan kondisi ini ke Pemerintah Jepang, sehingga kesempatan pemagangan ini bisa dibuka kembali," tutur Menaker Ida.
Baca juga: Apindo: Program pemagangan Kemnaker bakal pulihkan ekonomi
Baca juga: Aspek: waspadai aturan pemagangan yang semakin eksploitatif
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kementerian Ketenagakerjaan Budi Hartawan mengatakan kegiatan Sosialisasi Pemagangan Luar Negeri itu diikuti 55 orang dari unsur Dinas ketenagakerjaan Provinsi, kabupaten/kota di wilayah Kalimantan Timur, serta forum dan asosisasi yang terkait dengan program pemagangan.
Ia berharap para peserta yang mengikuti sosialisasi tersebut dapat menyebarluaskan informasi yang diperoleh kepada masyarakat di lingkungan masing-masing, sehingga akan terbuka kesempatan yang lebih luas, khususnya bagi masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur.
"Sosialisasi ini juga kami harapkan dapat menyebarkan informasi mengenai program pemagangan di Jepang dan semakin terbuka kesempatan untuk masyarakat, terutama yang dari Indonesia timur," ujar Budi.