Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para kepala daerah berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah kenaikan kasus COVID-19 sekecil apa pun di daerah.
Presiden meminta para unsur pimpinan daerah seperti gubernur, panglima kodam, dan kepala polda mengingatkan kepada bupati, wali kota, kapolres, dan juga dandim serta danrem agar tetap meningkatkan kewaspadaan potensi peningkatan kasus di wilayah masing-masing.
"Agar tetap meningkatkan kewaspadaan, memperkuat tracing (pelacakan) dan testing (pengujian), dan juga tes betul-betul kontak eratnya dengan siapa," ujar Presiden.
Kewaspadaan itu diingatkan Presiden menyusul kondisi di sejumlah daerah yang sempat mengalami penaikan kasus meskipun sedikit. Misalnya, kenaikan kasus COVID-19 terjadi di Maluku Utara pada 3 pekan lalu, kemudian di Papua Barat, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Utara 2 pekan lalu, dan di Gorontalo, Kalimantan Barat, serta Sulawesi Tenggara pada pekan kemarin.
"Selain itu, juga ada 105 kabupaten/kota di 30 provinsi yang kasus positifnya naik. Meskipun, sekali lagi, meskipun sedikit, tetap ini harus diwaspadai. Ada 105 kabupaten dan kota," katanya.
Presiden pun mengingatkan agar semua pihak memaksimalkan penggunaan platform aplikasi PeduliLindungi, terutama di pusat perbelanjaan, di tempat-tempat wisata, dan di pasar-pasar. Presiden juga melihat masih ada tempat-tempat umum yang sudah dibuka. Namun, belum memiliki sistem kode respons cepat (QR code) PeduliLindungi.
"Controlling (pengawasan) seperti ini harus diingatkan kepada keluarga kita, tempat-tempat wisata, mal, dan lain-lainnya harus terus diwaspadai dan dikontrol," katanya.
Baca juga: Jokowi minta libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 dikelola secara baik
Baca juga: Presiden: Vaksinasi 70 persen penduduk ASEAN harus segera dicapai