Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ASEAN dan Republik Korea perlu memanfaatkan potensi besar dari kemitraan di bidang ekonomi hijau dan ekonomi digital untuk kesejahteraan masyarakat dunia.
Baca juga: Jokowi harap ASEAN jadi lokomotif stabilitas kawasan
Presiden menjelaskan potensi ekonomi digital ASEAN diperkirakan mencapai 200 miliar dolar AS pada 2025, sedangkan peluang ekonomi hijau kawasan Asia Tenggara mencapai 1 miliar dolar AS pada 2030.
"Di sisi lain, proyek The Korean Deal yang meliputi digital dan green economy bernilai 144 miliar dolar AS hingga 2025. Potensi pasar digital di Korea diperkirakan dapat mencapai 236 miliar dolar AS sampai dengan 2030 dan berkontribusi 13 persen pada produk domestik bruto," katanya.
Presiden mengajak negara-negara ASEAN dan Republik Korea untuk fokus mendukung pembuatan kebijakan yang kondusif bagi pengembangan ekonomi hijau dan ekonomi digital, pembentukan ekosistem yang baik, ekspansi investasi, serta dukungan alih teknologi, riset, dan pengembangan kedua sektor.
Baca juga: Presiden Jokowi: Penurunan COVID-19 di ASEAN momentum bangkit bersama
Kemitraan ASEAN dan Korea diharapkan semakin memperkuat kerja sama yang konkret di sejumlah bidang, yakni infrastruktur dan industri hijau, kemudian energi bersih, energi baru terbarukan, efisiensi energi, mobil listrik, digitalisasi ekonomi, termasuk UMKM, dan layanan kesehatan.
"Kerja sama ini akan menunjukkan bahwa aksi dekarbonisasi dapat berjalan bersama dengan pembangunan ekonomi. Paradigma win-win bukan zero-sum," ucap Presiden.
"Kemitraan ASEAN dan Korea di digital dan ekonomi hijau bukan saja dapat mempercepat pemulihan ekonomi namun juga dapat menjaga keberlangsungan planet bumi kita bagi generasi penerus," ujar Presiden Jokowi menambahkan.
Baca juga: Presiden Jokowi ingatkan kepala daerah kebut vaksinasi COVID-19