KONI Jambi minta APO menunda demo ke Dispora terkait anggaran

Jambi (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jambi meminta Aliansi Pecinta Olahraga (APO) Jambi untuk menunda aksi damai di kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) pada Rabu, dengan tuntutan transparansi pengelolaan anggaran olahraga prestasi Jambi.

Sekretaris umum KONI Provinsi Jambi, Mumtaz Mona di Jambi Rabu menjelaskan, permintaan penundaan aksi tersebut dikarenakan adanya surat dari Dispora terkait anggaran atau dana pembinaan cabang olahraga berprestasi yang ada di KONI.

"Karena Kepala dinas pemuda dan olahraga (Kadispora) Provinsi Jambi sudah merespon surat dari KONI Provinsi Jambi tentang keinginan seluruh pengurus provinsi (pengprov) cabor anggota KONI agar dana pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga Jambi tahun 2022 dapat dikelola sepenuhnya oleh KONI Provinsi Jambi," katanya.

Dia menjelaskan, terdapat beberapa poin yang disampaikan oleh Dispora dalam surat yang dilayangkan ke KONI Provinsi Jambi di antaranya yakni, pertama Dispora akan berkonsultasi dengan inspektorat dan tim TAPD Provinsi Jambi tentang pengalihan pengolahan anggaran pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga Jambi tahun 2022 sebesar Rp7,35 miliar.

Kedua mengingat anggaran yang sangat tidak memadai, terutama dalam menghadapi PON Aceh-Sumut, Kadispora akan menghadap Gubernur Jambi untuk penambahan anggaran pembinaan prestasi olahraga Jambi, baik melalui dana CSR maupun APBD perubahan tahun 2022.

"KONI sudah membalas surat Kadispora tersebut dengan memberi waktu selama satu minggu untuk merespon keinginan KONI dan cabor, bila tidak KONI tidak bisa menghalangi keinginan APO untuk tetap melakukan aksi," kata Mumtaz Mona.

Sementara itu, salah satu koordinator lapangan aksi damai APO, Aidil Putra saat dikonformasi membenarkan adanya surat dari Dispora dan permintaan KONI untuk menahan diri menggelar aksi.

"Kami tunggu satu minggu, jelaskan secara terbuka kepada publik mengenai dana pembinaan atlet 2022, dan bukan hanya itu, dalam tuntutan kami, kami juga meminta penjelasan mengenai pemakaian dana PON XX tahun 2021 lalu, jika tidak, aksi akan tetap kami gelar," tegasnya.