Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin berharap organisasi Darud Da'wah Wal-Irsyad (DDI), melalui kapasitas dan jangkauannya yang luas, dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan.
Wapres mengatakan bahwa pengembangan SDM unggul saat ini menjadi salah satu fokus pemerintah karena SDM unggul merupakan kunci untuk mewujudkan visi Indonesia maju.
Ditekankan pula bahwa mutu SDM, di antaranya ditentukan oleh pendidikan dan karakter yang kuat.
"Harus kita akui, kita masih memiliki pekerjaan rumah untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan di Indonesia. Pekerjaan ini menuntut kolaborasi banyak pihak, termasuk organisasi masyarakat di bidang keagamaan seperti DDI," katanya.
Oleh sebab itu, pada acara yang mengusung tema "Aktualisasi Nilai-Nilai Wasathiyah Addariyah untuk Indonesia Maju" ini Wapres mengharapkan tiga hal pokok yang dapat disumbangkan oleh organisasi keagamaan, termasuk DDI.
"Pertama, membangun masyarakat yang wasathiyyin yaitu masyarakat yang berpikir moderat. Moderasi beragama atau at-tawassuth atau bersikap tengah-tengah, sedang-sedang, tidak ekstrem kiri ataupun ekstrem kanan," jelasnya.
Baca juga: Setahun bencana Sulteng, DDI gelar dzikir akbar doakan korban
Baca juga: Wapres: DDI harus ikuti perubahan zaman
Dengan menerapkan nilai-nilai wasathiyah, kata Wapres, perdamaian dalam kemajemukan di Tanah Air dapat terpelihara dengan baik.
"Anugerah Allah Swt. ini jangan sampai rusak karena paham-paham ekstrem, baik itu al ifrath atau golongan yang intoleran karena berlebihan dalam beragama maupun al tafrith yaitu golongan yang apatis, tidak bersemangat dalam beragama dan berdakwah," terangnya.
Oleh karena itu, Wapres menegaskan bahwa siapa pun termasuk organisasi kegamaan tidak boleh jenuh menggaungkan nilai-nilai moderasi beragama atau wasathiyah. Sebagaimana DDI yang telah memiliki komitmen dan agenda untuk mengaktualisasikan nilai-nilai wasathiyah di Tanah Air.
"Ini sangat baik karena nilai-nilai wasathiyah memang harus tercermin dalam kehidupan kita sehari-hari sehingga menjadi salah satu karakter diri dan bangsa," ujarnya.
Hal kedua yang diharapkan menjadi sumbangan organisasi keagamaan adalah membangun generasi 'abidin yaitu generasi yang menjalankan ajaran agama sesuai dengan yang diperintahkan Allah Swt.
"Jangan sampai kita meninggalkan generasi seperti yang dinyatakan Allah dalam Alquran surat Maryam ayat 59 yang artinya: Kemudian datanglah setelah mereka pengganti (generasi) yang mengabaikan salat dan mengikuti nafsunya, maka mereka kelak akan hancur/binasa," tuturnya.
Adapun sumbangsih ketiga dari organisasi keagamaan, kata Wapres, membangun generasi al musta’mirin yaitu generasi yang mampu memakmurkan bumi, baik yang menyangkut aspek materiil maupun peradaban.
"Untuk memakmurkan bumi, perlu adanya inisiatif-inisiatif di berbagai bidang, baik di bidang ekonomi, pertanian, perindustrian, maupun perdagangan, dan kuncinya ada pada sumber daya manusia yang unggul yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar DDI Andi Syamsul Bahri mengatakan bahwa DDI merupakan organisasi masyarakat (ormas) Islam yang bergerak dalam bidang pendidikan dan dakwah.
“Darud Da’wah memiliki pondok-pondok pesantren, memiliki sekolah-sekolah, memiliki madrasah-madrasah, dan juga memiliki perguruan tinggi, baik umum maupun agama,” katanya.
Sejauh ini, lanjut Andi, DDI menjadi salah satu ormas yang tidak pernah bermasalah, baik dengan masyarakat maupun pemerintah.
"Organisasi ini berjalan sesuai dengan kemampuan dan kondisi yang ada. Alhamdulillah, sekarang sedang ingin melangkah ke depan dengan starting point dari muktamar ini," tuturnya.
Hadir dalam acara ini, antara lain Gubernur Kalimantan Timur yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Reformasi Birokrasi dan Keuangan Daerah Muhammad Kurniawan beserta segenap anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Kalimantan Timur, para bupati dan wali kota se-Provinsi Kalimantan Timur, serta segenap Majelis Syuyukh dan Pengurus Besar DDI.
Dalam acara tersebut, Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah, serta Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas.
Baca juga: Wapres tegaskan pentingnya Islam "wasathiyah" untuk kerukunan nasional
Baca juga: Ketum DDI : Mendoakan korban bencana tindak lanjut dari iman