Jakarta (ANTARA) - Pertamina melakukan penyalaan perdana unit pertama Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 dan diharapkan bisa segera beroperasi pada semester ini.
First fire adalah penyalaan perdana atau biasa juga dikenal dengan istilah first ignition unit power block khususnya gas turbin dengan menggunakan gas.
Baca juga: Medco Power operasikan PLTGU 275 megawatt di Riau
Pasokan gas pembangkit itu berasal dari gas alam cair Tangguh Papua yang diregasifikasi di floating storage regasification unit (FSRU) Jawa-1.
Setelah penyalaan perdana, rangkaian tahapan berikutnya adalah commissioning, sinkronisasi, tes performa, tes reliabilitas, dan pada akhirnya beroperasi.
"Keberadaan PLTGU Jawa-1 sangat penting dalam proses transisi energi di mana gas merupakan energi ramah lingkungan dan jembatan utama untuk mewujudkan bauran energi nasional sesuai amanat dari presiden,” ujar Dicky.
Baca juga: Pertamina NRE produksi 4.686 GWh setrum bersih selama 2021
Dengan mengintegrasikan FSRU dengan unit pembangkit, PLTGU Jawa-1 menjadi PLTGU terintegrasi terbesar di Asia Tenggara dengan memiliki dua unit power block dan berkapasitas total 1.760 megawatt.
PLTGU Jawa-1 menggunakan teknologi generasi terbaru single shaft combined cycle gas turbine yang memberikan efisiensi termal tinggi mencapai kisaran 60-65 persen dan menghasilkan listrik yang akan dikirim ke PLN melalui saluran transmisi 500 KV menuju gardu induk PLN di Cibatu Baru, Bekasi, Jawa Barat.
Pembangkit tersebut dirancang untuk menyuplai listrik kepada konsumen industri maupun rumah tangga di wilayah Bekasi, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.